Kamis 14 May 2020 22:34 WIB

Tunangan Jamal Khashoggi Ganggu Langkah Pangeran Arab

Cengiz meminta fan Newcastle melihat latar belakang Mohammed bin Salman.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman dan Raja Salman.
Foto: Saudi Royal Court/Bandar Algaloud
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman dan Raja Salman.

REPUBLIKA.CO.ID, NEWCASTLE -- Lewat surat terbuka, tunangan Jamal Khashoggi, Hatice Cengiz, meminta kepada fan Newcastle United untuk menolak rencana pembelian The Magpies oleh Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman. Permintaan ini tidak terlepas dari soal dugaan kasus pembunuhan Khashoggi pada 2018 silam.

Khashoggi merupakan jurnalis asal Arab Saudi, yang bekerja untuk Washington Post. Kashoggi menghilang saat mengurus dokumen untuk pernikahannya di Kedutaan Besar Arab Saudi di Turki. Belakangan, Khashoggi diduga dibunuh.

Sudah ada sejumlah orang yang dihukum akibat terbukti menjadi pelaku pembunuhan Khashoggi. Namun, lembaga penggiat HAM dan lembaga advokasi hukum menuding keterlibatan Mohammed bin Salman dalam pembunuhan Khashoggi tersebut. Putra dari Raja Salman itu dituduh sebagai otak atau dalang pembunuhan Khashoggi.

Kini, Mohammed bin Salman dikabarkan tengah berencana mengambil alih kepemilikan Newcastle United dari Mike Ashley. Kucuran dana sebesar 300 juta poundsterling telah disiapkan lembaga investasi Pemerintah Arab Saudi (PIF), yang dipimpin oleh Mohammed bin Salman, demi bisa membeli The Magpies.

Apabila proses pembelian ini terlaksana, maka PIF akan memiliki 80 persen saham The Magpies. Namun, Cengiz berharap, para fan setia The Magpies bisa melihat dengan jernih rekam jejak dari perjalanan Mohammed bin Salman, terutama dalam dugaan pelanggaran hak asasi manusia dan keterlibatan dalam pembunuhan seorang jurnalis.

''Saya tahu, mungkin Anda akan tergoda dengan tawarannya. Terlebih, dalam situasi seperti ini. Tapi, Putra Mahkota Arab Saudi itu didakwa yang memerintahkan pembunuhan Jamal. Semua hasil investasi yang kredibel menunjukan adanya keterlibatan dia,'' tuding Cengiz seperti dikutip TalkSports, Kamis (14/5) WIB.

Untuk itu, Cengiz meminta kepada para fan setia Newcastle United untuk menolak rencana pembelian klub yang berdiri pada 1892 tersebut oleh Mohammed bin Salman. ''Saya bertanya, apakah menerima tawaran Mohammed bin Salman adalah hal yang tepat? Bagaimana bisa, klub yang Anda cintai akan dikendalikan oleh orang yang seharusnya diadili karena pembunuhan? Sebagai fan setia, Anda memiliki suara untuk ini. Saya berharap, Anda bisa bersatu untuk melindungi klub tercinta Anda dari Mohammed bin Salman dan orang-orang disekitarnya,'' klaim Cengiz.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement