Selasa 19 May 2020 12:32 WIB

Pemkab Semarang Launching Belanja Daring

Diskumperindag menggandeng Gojek untuk program belanja daring.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Dwi Murdaningsih
Pengemudi ojek daring membawa kebutuhan pangan pesanan pelanggan usai berbelanja di pasar.
Foto: ANTARA /Aprillio Akbar
Pengemudi ojek daring membawa kebutuhan pangan pesanan pelanggan usai berbelanja di pasar.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Dukung penerapan physical distancing di lingkungan pasar rakyat, Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskumperindag) Kabupaten Semarang gandeng Gojek siapkan layanan belanja daring. Kerja sama ini memungkinkan masyarakat membeli berbagai barang kebutuhan di Pasar Bandarjo, Ungaran, Kabupaten Semarang dengan memanfaatkan layanan Gojek.

"Sekarang belanja cukup dari rumah, tanpa harus mendatangi kerumunan di pasar," kata Bupati Semarang, Mundjirin ES saat melaunching layanan belanja daring di pasar rakyat, di Pasar Bandarjo, Ungaran, Selasa (19/5).

Baca Juga

Menurut bupati, selain menerapkan lapak berjarak di seluruh pasar rakyat yang ada di daerahnya, upaya lain untuk menekan risiko penularan di lingkungan pasar rakyat juga dilakukan Pemkab Semarang melalui terobosan ini. Layanan belanja daring di pasar rakyat ini bisa menjadi pilihan tepat di masa pandemi Covid-19. Masyarakat tidak perlu datang ke pasar untuk berbelanja, namun cukup memanfaatkan aplikasi Gojek.

Apapun barang yang dibutuhkan bisa didapatkan melalui belanja daring. Barang yang dibeli juga akan di antar langsung, sesuai dengan alamat rumah yang bersangkutan. Sehingga sangat memudahkan.

Orang nomor satu di Kabupaten Semarang ini bahkan berharap, pemanfaatan layanan belanja daring di pasar rakyat ini bisa diteruskan, bukan saja di masa pandemi seperti sekarang ini. Bila masa pandemi Covid-19 nanti sudah berakhir, model belanja daring ini bisa menjadi cara alternatif bagi masyarakat, untuk berbelanja berbagai kebutuhannya di pasar rakyat dengan cara yang lebih mudah.

Karena itu bupati juga menekankan kepada para pedagang untuk bisa menjaga mutu barang, termasuk juga dalam hal timbangannya. "Karena transaksi belanja tidak dilakukan dengan cara tatap muka," kata Mundjirin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement