Selasa 19 May 2020 14:25 WIB

Bapak Keuangan Islam Saudi Saleh Abdullah Wafat di Usia 79

Saleh Abdullah perintis mempromosikan Arab Saudi sebagai kekuatan ekonomi regional.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Bapak Keuangan Islam Saudi Saleh Abdullah Wafat di Usia 79. Seorang pengusaha miliarder Arab Saudi sekaligus veteran Bank Islam, Saleh Abdullah Kamel, meninggal pada usia 79 tahun.
Foto: Arab News
Bapak Keuangan Islam Saudi Saleh Abdullah Wafat di Usia 79. Seorang pengusaha miliarder Arab Saudi sekaligus veteran Bank Islam, Saleh Abdullah Kamel, meninggal pada usia 79 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang pengusaha miliarder Arab Saudi sekaligus veteran Bank Islam, Saleh Abdullah Kamel, tutup usia, Senin (18/5). Pendiri salah satu konglomerat terbesar di Timur Tengah, Dallah al-Baraka Group (DBHC), ini wafat di usia 79 tahun.

Kamel mendirikan perusahaan tersebut pada 1969 sebagai sebuah kepemilikan kecil. Namun, ia berhasil membuat perusahaannya itu menjadi konglomerat internasional yang beragam, yang menggabungkan investasi dalam miliaran di lebih dari 40 negara di seluruh dunia.

Baca Juga

Dilansir di Al Arabiya, Selasa (19/5), DBHC telah menduduki peringkat ke-5 di antara 100 perusahaan Saudi teratas selama 10 tahun terakhir. Kamel juga merupakan ketua Dewan Umum untuk Bank Islam dan Kamar Dagang Jeddah.

Dia memainkan peran perintis mempromosikan Arab Saudi sebagai kekuatan ekonomi regional dan Jeddah sebagai pelabuhan internasional dan pusat terkemuka untuk perdagangan global. Kamel fokus pada upaya menggabungkan DBHC dan Kamar Dagang dengan proyek mega-infrastruktur seperti Raja Abdullah Port, Kota Ekonomi, kereta api baru, dan Bandara Internasional Raja Abdullah.

Kamel juga dikenal sebagai bapak keuangan Islam kontemporer. Ia telah meraih Penghargaan Kerajaan Malaysia untuk Keuangan Islam pada November 2010.

Kamel secara aktif terlibat dalam upaya untuk memperluas perdagangan di antara negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Ia juga merupakan advokat kuat dari filantropi sebagai mekanisme pembangunan sosial-ekonomi yang kuat di Kerajaan Saudi.

Dia memperkirakan nilai total zakat Islam di Arab Saudi sebesar 1 triliun riyal Saudi. Dengan itu, ia percaya jumlah yang sangat besar dapat digunakan untuk memecahkan banyak masalah ekonomi dan sosial di negara itu. Dia mengatakan, bahwa orang harus membayar zakat untuk properti real estate yang telah ditawarkan untuk dijual.

"Kita umat Islam harus memahami kebijaksanaan ekonomi di balik sistem jika kita mengumpulkan dan menggunakan zakat dengan benar karena itu dapat membawa perbaikan substansial dalam kondisi ekonomi kita. Jika kita mengumpulkan zakat dari properti real estat, kita tidak akan menghadapi masalah perumahan atau tanah," katanya kepada Arab News dalam sebuah wawancara, dilansir pada Selasa (19/5).

Pada 2010, putranya yang juga CEO DHBC, Abeddallah Saleh Kamel menyumbangkan sebesar 10 juta dolar ke Universitas Yale untuk mendirikan Pusat Studi Hukum dan Peradaban Islam Abdallah S. Kamel di Yale Law School.

Kamel juga menjabat sebagai anggota dewan pengawas dan direktur di banyak lembaga dan yayasan seperti Yayasan Pemikiran Arab (Arab Thought Foundation), Yayasan Raja Abdul Aziz dan Sahabatnya untuk Bakat dan Kreativitas "Mawhiba", akademi internasional untuk info dan ilmu media, Akademi Arab untuk Keuangan dan Perbankan dan dana Solidaritas Islam.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement