Selasa 19 May 2020 16:30 WIB

Pertamina Pastikan Ketersediaan Stok Elpiji Aman

Konsumsi elpiji selama ramadhan dan jelang Lebaran diperkirakan naik 2 persen

Rep: eko widiyatno/ Red: Hiru Muhammad
Berbagai dukungan Pertamina MOR IV dalam bentuk bantuan penanganan serta pencegahan penyebaran Covid-19 di Jawa Tengah dan DIY.
Foto: dok.Pertamina MOR IV
Berbagai dukungan Pertamina MOR IV dalam bentuk bantuan penanganan serta pencegahan penyebaran Covid-19 di Jawa Tengah dan DIY.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) IV Jateng/DIY, memastikan ketersediaan pasokan elpiji di Banyumas dan sekitarnya. ''Insya Allah, tidak ada masalah. Pasokan akan memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat,'' kata Pjs General Manager Pertamina MOR IV, Teuku Johan Miftah, Selasa (19/5).

Dia menyebutkan, konsumsi elpiji selama Ramadhan dan masa menjelang Lebaran diperkirakan akan mengalami kenaikan sekitar 2 persen. Untuk itu, pasokan elpiji juga sudah dilakukan penambahan dengan perkiraan tersebut.

"Bila dalam kondisi normal kami memasok elpiji di Banyumas sebanyak 159 MT (Metric Ton) per hari, maka pada masa menjelang Lebaran ini kami tambah menjadi 163 MT per hari," jelasnya. Jumlah tersebut tidak berbeda jauh dengan pasokan elpiji pada Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2019 yang berkisar 160 MT per hari.

Termasuk dalam hal kebutuhan elpiji 3 kg, Johan meminta masyarakat tidak perlu khawatir mengalami kekurangan pasokan. "Kalau pun nantinya terjadi lonjakan permintaan, Pertamina dan pemerintah daerah akan melakukan koordinasi untuk mengalokasikan pasokan tambahan," katanya.

Saat ini, di wilayah Banyumas ada sebanyak 1.136 pangkalan elpiji. Harga elpiji 3 kg di tingkat agen dan pangkalan yang dekat dengan Stasiun Pusat Pengisian Bulk Elpiji (SPPBE) adalah Rp 15.500 per tabung. Sedangkan wilayah yang berada jauh dari SPPBE, Rp 17.000 per tabung.

Mengenai pasokan BBM, Johan menyebutkan, permintaan atau tingkat konsumsi BBM secara keseluruhan di Jateng/DIY, sejak beberapa bulan terakhir mengalami penurunan cukup besar. Terutama sebagai dampak melambatkan aktivitas ekonomi yang disebabkan adanya wabah Covid-19.

Demikian juga pada masa lebaran kali ini, Johan menyatakan, konsumsi BBM di wilayah Jateng/DIY dipastikan akan mengalami penurunan tajam.

Pada masa lebaran tahun 2019, realisasi penyaluran BBM jenis gasoline (Premium, Pertalite dan Pertamax Series) meningkat 26 persen dari rata-rata harian normal 12.000 KL  menjadi 15.000 KL.  Namun pada tahun ini, perkiraan konsumsi BBM rata-rata harian saat Ramadhan dan Idul Fitri untuk BBM jenis gasoline hanya berkisar di angka 9.800 KL atau turun hampir 40 persen.

"Sedangkan untuk BBM jenis gasoil (solar dan dex series) juga mengalami penurunan dari tahun lalu di angka 5.800 KL per hari, menjadi sekitar 5.000 KL per hari atau turun 14 persen," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement