Selasa 19 May 2020 17:51 WIB

Meksiko Terbitkan Pedoman Operasional Pabrik Saat Pandemi

Meksiko akan kembali membuka aktivitas ekonomi meski kasus corona meningkat.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Pedagang membantu pembeli memilih ikan di pasar di Kota Meksiko, Jumat (15/5). Meksiko akan membuka kembali perekonomiannya mulai 1 Juni 2020.
Foto: AP Photo/Rebecca Blackwell
Pedagang membantu pembeli memilih ikan di pasar di Kota Meksiko, Jumat (15/5). Meksiko akan membuka kembali perekonomiannya mulai 1 Juni 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Meksiko mengeluarkan pedoman untuk memulai kembali operasional industri otomotif, pertambangan, dan konstruksi. Meksiko kembali membuka aktivitas perekonomian meski ada peningkatan jumlah kasus infeksi dan kematian akibat virus corona.

Rencana pelonggaran pembatasan tersebut menuai kritk dari beberapa politisi Meksiko. Mereka khawatir bahwa gelombang pandemi yang masih meningkat di Amerika Latin dapat mengancam keamanan para pekerja.

Baca Juga

Dalam pedoman yang diterbitkan, perusahaan harus tunduk kepada protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona. Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan perusahaan harus menjawab kuesioner yang luas sebagai bagian dari upaya melindungi pekerja.

"Hari ini mereka dapat mulai mengerjakan dokumen sehingga perusahaan di industri konstruksi, transportasi dan pertambangan dapat memulai kegiatan mereka, dimulai dengan protokol kesehatan mereka," kata Lopez Obrador.

Pemerintah mengatakan, pedoman tersebut akan mengarah pada pembukaan kembali aktivitas perekonomian di semua sektor secara bertahap mengikuti saran pihak berwenang. Jumlah kasus infeksi virus corona yang dikonfirmasi mencapai 51.633 dengan 5.300 kematian.

Pada Selasa pekan lalu, Meksiko melaporkan rekor jumlah kematian dalam satu hari yakni sebesar 353. Kemudian, pada Jumat negara tersebut mengkofirmasi rekor kenaikan kasus baru infeksi virus corona mencapai 2.437.

Sebuah jajak pendapat oleh surat kabar Reforma menunjukkan, 67 persen orang Meksiko percaya bahwa pandemi terburuk masih akan datang. Sementara 20 persen lainnya meyakini pandemi virus corona telah berakhir. Jajak pendapat itu dilakukan terhadap 400 orang dewasa sejak Selasa hingga Kamis pekan lalu. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement