Ahad 01 May 2022 20:53 WIB

Materi Khutbah Idul Fitri: Memanifestasikan Taqwa

Khutbah berjudul Memanifestasikan Taqwa di Tengah Pandemi Covid-19

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Ani Nursalikah
Contoh Khutbah Idul Fitri dari Sekretaris Komisi Dakwah MUI
Foto: republika
Contoh Khutbah Idul Fitri dari Sekretaris Komisi Dakwah MUI

REPUBLIKA.CO.ID, 

Memanifestasikan Taqwa di Tengah Pandemi Covid-19

Baca Juga

Oleh: Anggota Divisi Edukasi Satgas Covid MUI dan Sekretaris Komisi Dakwah MUI Pusat KH Ahmad Zubaidi

الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر كبيرا وَاْلحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الله بُكْرَةً وَ أَصْيْلاً لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ ، وَاللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَللهِ اْلحَمْدُ. 

 

اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ اِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ اَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِه اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ 

وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ : اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ، وقَالَ اللهُ تَعَالَى أيضا: وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

صدق الله العظيم وبلغ رسوله الكريم ونحن علي ذلك من الشاهدين والشاكرين

Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu

Kaum Muslimin dan Muslimat Yang dimuliakan Allah SWT,

Marilah pada kesempatan yang baik ini, di saat gema takbir membahana di seantero alam dan alam pun tak henti-hentinya bertasbih kepada Allah SWT, kita panjatkan puja dan puji syukur kita kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kepada kita sekalian hidayah serta inayah-Nya. Dengan hidayah Allah SWT, Alhamdulillah kita semua saat ini masih dalam keadaan iman dan Islam, dan melaksanakan ajaran-ajaran agama penuh keikhlasan. Dan dengan inayah-Nya, Alhamdulillah kita dalam keadaan sehat wal-afiat di tengah wabah Covid 19 yang sedang mewabah di negeri ini. Semoga mereka yang positif dan PDP segera disembuhkan dan yang masih ODP semoga tidak ada masalah dengan kesehatannya.

Allahu akbar 3X…

Ma’ashirol muslimin dan muslimat rahimakumullah,

Hari ini adalah hari raya idul fitri tahun 1441 H, hari kemenangan setelah kita berjuang mendidik hawa nafsu kita melalui ibadah Puasa. Idul fitri kali ini sangat berbeda dengan idul fitri pada tahun-tahun sebelumnya. Idul Fitri kali ini, kita dalam suasana yang berduka karena adanya wabah virus covid 19 yang sedang menerpa negeri ini. Virus ini telah banyak memakan korban, baik korban materi maupun jiwa. 

Namun demikian, suasana ini bukan malah membuat kita semakain jauh dari Allah SWT, tetapi justru membuat suasana semakin syahdu, haru dan semakin dekat dengan Alllah SWT. Karena itu, marilah kita bersimpuh bertakbir sembari menghaturkan pinta kepada Tuhan semesta alam ini semoga mushibah covid 19 ini segera berakhir. 

Allahu akbar 3x walillahilhamd

Kaum Muslimin Muslimat yang dimuliakan oleh Allah,

Di hari yang fitri ini, semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosa kita semua. Baginda Rasulullah SAW telah bersabda “siapa yang puasa dengan keimanan dan keikhkasan kepada Allah SWT maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni oleh Allah SWT. Agar dalam hubungan kita sesama manusia juga putih bersih, maka marilah kita saling memaafkan satu dengan yang lainnya. Dengan demikian, semoga kita menjadi orang sebagaimana digambarkan Rasulullah SAW sebagai “orang yang bersih dari dosa seperti orang yang baru dilahirkan dari Rahim ibunya” . Karena itu pantaslah kita berucap satu sama lain:

من العائدين والفائزين كل عام وانتم بخير

Allahu akbar 3x walillahilhamd

Kaum Muslimin Muslimat  yang dimuliakan oleh Allah,

Pada hari kemualiaan di saat pandemic covid 19 ini, tugas kita tidak selesai hanya pada kebersihan jiwa dan raga baik dalam hubungan vertical dengan Allah SWT maupun horizontal  dengan sesama manusia. Sebagai orang yang bertaqwa, pancaran taqwa itu tidak hanya dalam bentuk kesucian jiwa karena dosa telah diampuni, tetapi lebih dari itu bagaimana jiwa-jiwa tersebut mendorong manusia memiliki kepedulian terhadap sesama manusia. Apalagi saat ini dampak Covid 19 terhadap perekonomian sangat dahsyat, sehingga banyak orang yang sangat memerlukan uluran tangan orang lain. Hal ini sebagaimanna digambarkan Allah SWT dalam firman-Nya bahwa orang-orang yang bertaqwa adalah:

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ (ال عمران: 134)

(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan, (QS. Ali 'Imran: 134)

Semangat peduli kepada orang lain merupakan manefestasi ketaqwaan seseorang. Dalam keadaan Covid 19, tentu banyak orang terdampak secara ekonomi. Ada yang parah dan ada sebagian masih dapat bertahan. Situasi seperti ini jangan menjadikan orang-orang yang masih dapat bertahan hanya memikirkan diri sendiri saja, tetapi bagaimana dapat memiliki kepedualian kepada orang lain. Allah telah menggambarkan bahwa salah satu sifat orang bertaqa itu mau berinfak baik di saat lapang maupun di saat kesempitan (fis sarra’i wadh dharra’i). Maka saat inilah, kita sedang dituntut untuk memanifestasikan ketaqwaan kita agar kita tidak berpikir egois hanya ingin menyelamatkan diri sendiri saja dan acuh kepada orang lain. Para sahabat Rasulullah SAW telah mencontohkan bagaimana mereka dapat berbagi dengan saudara muslim lainnya di saat-saat mereka sama-sama dalam kesusahan. Hal ini digambarkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya:

وَيُؤْثِرُونَ عَلَى أَنفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ [الحشر:9]

dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. (QS. Al-Hasyr: 9)

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement