Sabtu 23 May 2020 13:48 WIB

Ammana dan BPKH Ajak Jamaah Haji Milenial Lewat Teknologi

Ammana berkeinginan agar semua orang bisa menunaikan ibadah haji

Sekitar 13 juta jiwa muslimin muslimat Indonesia yang mampu secara finansial, tetapi belum mendaftar atau membayar setoran awal ibadah Haji,  berumur antara 25 - 35 tahun dan sebagian belum menikah.   Atas dasar tersebut,  Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menjalin kerjasama dengan PT Ammana Fintek Syariah untuk mengelola dan menghimpun bagi para calon jamaah Haji millenial Indonesia yang ingin menunaikan rukun Islam ke-5.
Foto: istimewa
Sekitar 13 juta jiwa muslimin muslimat Indonesia yang mampu secara finansial, tetapi belum mendaftar atau membayar setoran awal ibadah Haji, berumur antara 25 - 35 tahun dan sebagian belum menikah. Atas dasar tersebut, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menjalin kerjasama dengan PT Ammana Fintek Syariah untuk mengelola dan menghimpun bagi para calon jamaah Haji millenial Indonesia yang ingin menunaikan rukun Islam ke-5.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Indonesia termasuk negara yang cukup tinggi untuk pendaftar beribadah Haji ke Tanah Suci. Sekitar 13 juta jiwa muslimin muslimat Indonesia yang mampu secara finansial, tetapi belum mendaftar atau membayar setoran awal ibadah Haji,  berumur antara 25 - 35 tahun dan sebagian belum menikah. 

Atas dasar tersebut,  Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menjalin kerjasama dengan PT Ammana Fintek Syariah untuk mengelola dan menghimpun bagi para calon jamaah Haji millenial Indonesia yang ingin menunaikan rukun Islam ke-5.

Penandatanganan kerjasama yang tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) dilakukan secara akad majelis virtual,  antara BPKH yang diwakili Kepala BPKH Anggito Abimanyu dan CEO PT Ammana Fintek Syariah H. Lutfi Adhiansyah. Acara virtual tersebut dihadiri oleh Dr.H.C Ary Ginanjar Agustian - Founder ESQ Leadership Center, Adiwarman Karim - Anggota DSN-MUI, Dr. Aries Muftie - Anggota KEIN dan Ustad Luqmanulhakim - Founder Gerakan Infaq Beras.

Lutfi menjelaskan,  penandatangan ini dilakukan pada hari ke-28 puasa Ramadhan berbarengan dengan acara Indonesia Bahagia. "Penandatangan dilakukan pada hari ke-28, saat 10 hari terakhir puasa Ramadhan, dimana kami menginginkan keberkahan yang diberikan Allah SWT," kata Lutfi. 

 

Ia menambahkan, mimpi Ammana adalah setiap orang bisa dimudahkan untuk dapat menunaikan ibadah Haji ke Tanah Suci. Ammana turut prihatin atas kondisi pandemi Covid-19, dimana kota Mekah dan Madinah melakukan lock down,  sehingga mengganggu ibadah baik Umah ataupun Haji dari penjuru dunia. 

Namun demikian,  dari semua itu dapat diambil sisi positif nya,  yaitu memotivasi para calon jamaah Haji untuk tidak menunda-nunda ibadah umrah dan Haji khususnya kepada kaum millenial Indonesia. 

Untuk kerjasama dengan BPKH,  Lutfi mendukung langkah BPKH supaya masyarakat Indonesia bisa mencanangkan ibadah Haji selagi usia muda tengan tagar #AyoHajiMuda. 

Dalam kerjasama tersebut,  Ammana memberikan solusi kepada masyarakat luas dalam memperoleh penghasilan tambahan,  berupa komisi dari setiap penjualan produk umkm mitra Ammana yang sudah dibuatkan fiturnya di aplikasi Ammana. Solusi itu bagian dari ikhtiar untuk memampukan calon jemaah haji muda dan akan semakin mantap bila didukung juga oleh faktor meminta ridho kepada kedua orang tua. Karena ridho orang tua adalah ridho Ilahi. 

"Saya pada tahun 2019 hampir tidak jadi berangkat Haji.  Namun atas do'a dan ridho dari orang tua,  akhirnya saya dan istri alhamdulillah pada detik-detik terakhir dapat berangkat ke Tanah Suci. " tutur Lutfi. 

Kedua,  finansial,  faktor utama yang mendorong bisa tidaknya orang berangkat Haji. Niat dan keinginan ada,  tetapi belum siapnya finansial.  Atau sebaliknya,  finansial sudah mencukupi,  tetapi belum atau tidak adanya niat dari kaum millenial tersebut. 

Sementara untuk mendukung kerjasama dengan BPKH,  Ammana memiliki fitur Financial Planner,  suatu teknologi yang selalu mengingatkan kepada para anggota yang sudah mendaftar melalui Ammana untuk mencicil membayar,  sehingga pada akhirnya lunas dan dapat berangkat ke Tanah Suci. 

" Dengan fitur ini,  walau istilah millenial dikenal sebagai kaum rebahan, tapi transaksi bisa berjalan terus kapan saha dimana baja.  Ammana sudah berijin fintek resmi OJK serta memiliki keamanan ISO 27001 dari sisi Security Data Manajemen, InsyaAllah aman bagi calon jamaah Haji yang mendaftar melalui Ammana" pungkas Lutfi. 

Anggito Abimanyu mengatakan dengan adanya tagline 'Ayo Haji Muda’,  masyarakat akan langsung tersambung dengan  BPKH. "Dengan mengklik Haji Muda di Google,  maka akan langsung muncul BPKH. Beda dengan kalau mengklik Haji,  maka akan muncul Kementerian Agama RI." kata Anggito.

Ia menambahkan,  sejak Maret 2020, BPKH lebih inovatif dan motivasi,  melakukan rekrutmen terbuka,  membuka kesempatan bagi putra putri millenial terbaik bangsa untuk gabung di BPKH. 

" Sebanyak 70 persen dari total 120 karyawan kami,  berusia di bawah 35 tahun. Dan kami berharap tampuk kepemimpinan dipegang oleh kaum millenial yang cerdas dan berakhlak. " imbuh Anggito.

Menyikapi pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia,  dimana situasi ekonomi sangat sulit,  BPKH membuka peluang untuk mendapatkan kader-kader muda terbaik bangsa. 

"Di BPKH,  kami berakidah sama,  tujuan dan prinsip syariah sama.  Waktu kerja,  pas adzan berkumandang,  aktifitas dihentikan sementara,  shalat berjamaah di Masjid,  setiap pagi berdoa bersama dan pemberian motivasi,  serta setiap selesai shalat berjamaah Dzuhur dan Ashar,  diisi tausiah. " kata Anggito.

Adapun untuk donasi meringankan beban bagi terdampak Covid-19,  BPKH telah membantu 120.000 keluarga dan bersama MUI,  membantu para Da'i,  imam,  ustadz dan Kiyai yang selama Ramadhan biasanya mendapatkan penghasilan,  untuk Ramadhan kali ini pada saat kondisi Pandemi Covid-19. 

Anggota Bidang Penempatan Investasi Langsung dan Lainnya BPKH yang juga Gerakan Ayo Haji Muda,  A. Iskandar Zulkarnain menjelaskan bahwa PT. Ammana Fintek Syariah adalah satu-satunya lembaga Fintek Syariah yang bergabung dengan BPKH. "Ammana satu visi misi dengan BPKH.  Selain itu,  dipimpin oleh kaum millenial yang memiliki dedikasi tinggi. " ujar Iskandar. 

Untuk BPKH,  lanjut Iskandar,  diluncurkan pada 2018, dilantik kepengurusannya oleh Presiden Joko Widodo pada pertengahan 2017, dan dikeluarkan PP pada Februari 2018 untuk membangun kesolehan sosial menuju tahun Indonesia Emas, 2045.

Mengenai gerakan Ayo Haji Muda,  Iskandar menjelaskan bahwa kondisi lebih dari 70% pendaftar calon jamaah Haji Indonesia berumur di atas 40 tahun,  sehingga dengan masa tunggu 21 tahun,  sehingga berangkat pada usia 61 tahun. "Bagaiman kalau baru daftar di saat pensiun umur 55 tahun,  berangkat usia 76 tahun,  di saat fisik yang sudah mulai menurun atau memiliki resiko tinggi," kata Iskandar. 

Ia menganalogikan ibadah Haji dengan rukun wukuf di Arafah,  dimana yang sakit saja sampai ditandu menuju ke lokasi Wukuf,  supaya rukun Haji nya dapat terpenuhi. 

Untuk itulah,  BPKH menggerakkan program Mina,  yaitu Mari Tunaikan Haji Selagi Muda dengan tagline Ayo Haji Muda,  sehingga kedepannya jamaah haji berangkat ke Tanah Suci di bawah usia 50 tahun. 

Mengenai kerjasama dengan Ammana,  ia menjelaskan bahwa selama dua tahun,  pendaftar ibadah Haji naik sekitar 48 persen. Dan karenanya,  melalui Ammana,  kaum millenial yang akan mendaftar,  tidak usah menunggu Bank buka,  cukup setelah shalat Subuh,  ambil handphone dan bisa langsung bayar uang pendaftaran. 

"Namun karena mekanisme sesuai Undang-Undang bahwa pendaftaran Haji harus melalui Bank Penerima Setoran (BPS), sehingga Ammana harus bekerjasama dengan 29-31 mitra BPS yang menjadi Mitra BPKH. Ada dua metode,  yaitu menabung dan langsung mendaftar," kata Iskandar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement