Selasa 26 May 2020 12:32 WIB

Erdogan Bersumpah kepada Muslim AS akan Bela Palestina 

Erdogan berjanji akan membela perjuangan rakyat Palestina.

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berjanji akan membela perjuangan rakyat Palestina.
Foto: AP Photo/Richard Drew
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berjanji akan membela perjuangan rakyat Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dalam sebuah pernyataan video kepada Muslim Amerika Serikat (AS), Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengutuk proyek aneksasi dan pencaplokan yang dilakukan Israel di Tepi Barat. Dia pun bersumpah akan terus membela Palestina untuk melawan penjajahan Israel. 

Sambil menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri kepada warga Muslim AS, Erdogan mengatakan, pada pekan lalu semuanya telah menyaksikan bahwa Israel akan memberlakukan proyek pendudukan dan pencaplokan baru, yang mengabaikan kedaulatan Palestina dan hukum internasional. 

Baca Juga

Karena itu, Erdogan kembali menegaskan bahwa tidak ada yang bisa merebut tanah Palestina dari orang-orang Palestina. Menurut dia, umat Islam tidak akan membiarkan tanah Palestina diberikan kepada siapapun. 

"Kami tidak akan membiarkan tanah Palestina ditawarkan kepada siapa pun. Saya ingin menegaskan kembali bahwa Al Quds Al Sharif (Yerusalem), situs suci tiga agama dan kiblat pertama kami, adalah garis merah untuk semua Muslim di dunia," ujarnya kepada Muslim AS seperti dikutip dari laman surat kabar harian tertua di Israel, Haaretz pada Selasa (26/5). 

Sebelumnya pada Senin (18/5) lalu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel tidak akan melewatkan "peluang bersejarah" untuk memperluas kedaulatannya ke beberapa bagian Tepi Barat. Benjamin menyebut langkah itu sebagai salah satu tugas utama pemerintah barunya.

Namun, Palestina menganggap langkah itu sebagai aneksasi ilegal. Pekan lalu, mereka juga menyatakan akan mengakhiri kerjasama keamanan dengan Israel dan sekutunya Amerika Serikat sebagai protes atas rencana teritorial.

Netanyahu telah berjanji menempatkan permukiman Yahudi dan Lembah Jordan di Tepi Barat di bawah kedaulatan Israel. Dia telah menetapkan 1 Juli mendatang sebagai tanggal awal untuk diskusi dengan kabinet tentang masalah ini. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement