Rabu 27 May 2020 14:44 WIB

Jerman Perpanjang Masa Penerapan Social Distancing

Jerman akan perpanjang masa pemberlakuan aturan jarak sosial hingga 29 Juni.

Rep: deutsche welle/ Red: deutsche welle
picture-alliance/dpa/M. Gilliar
picture-alliance/dpa/M. Gilliar

Jerman secara bertahap mengurangi pemberlakuan aturan pembatasan aktivitas sosial akibat merebaknya wabah COVID-19 sejak minggu pertama Mei. Namun mengatakan akan memperpanjang masa pengaturan jarak sosial atau social distancing hingga 29 Juni.

Keputusan untuk mempertahankan peraturan untuk menjaga jarak sosial diambil setelah perwakilan dari 16 negara Jerman membahas masalah tersebut dengan Kanselir pada hari Selasa (26/05) waktu setempat.

Ada beberapa kelonggaran yang diberlakukan termasuk aturan yang memungkinkan maksimal 10 orang atau anggota keluarga dari dua rumah tangga untuk bertemu di ruang publik. Pihak berwenang juga merekomendasikan tiap orang untuk menjaga jumlah orang yang ditemui seminimal mungkin dan agar sebisa mungkin bertemu di tempat terbuka guna mengurangi risiko penularan.

Masyarakat juga diingatkan untuk tetap menjaga kebersihan dan menjaga jarak bahkan ketika bertemu di rumah, kata para pejabat. Jumlah orang harus sesuai dengan ukuran luas ruangan dan “harus ada sirkulasi udara yang baik di dalam ruangan.”

Jumlah pasien cenderung menurun

Perdana Menteri negara bagian Thuringen, Bodo Ramelow mengatakan, negara bagiannya mungkin akan menjadi yang pertama menghapus semua pembatasan pada 6 Juni. Pada hari Selasa (26/5), pemerintah negara bagian Thuringen menyatakan pihaknya berhak melakukan tindakan yang berbeda dari tindakan yang direkomendasikan pemerintah federal di ruang publik, jika situasi sebaran infeksi memungkinkan.

Sebelumnya, dokter Jerman melaporkan penurunan dramatis jumlah pasien COVID-19 selama masa lockdown, termasuk juga jumlah pasien penderita kanker atau masalah kardiovaskular serius.

Namun Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengatakan dalam wawancara dengan lembaga penyiaRAN publik ARD, bahwa “penting” bagi pasien untuk mendapatkan perawatan profesional. “Ketika ragu, selalu lebih baik pergi ke dokter, terutama ketika ada masalah atau ketika menyangkut pemeriksaan terkait dengan penyakit kronis,” tandas Spahn.

ae/as (AFP, AP, dpa)

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan deutsche welle. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab deutsche welle.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement