Rabu 03 Jun 2020 05:27 WIB

Calhaj Ikhlas Terima Keputusan Pembatalan Haji

KBIH terus memberi pemahaman kepada calhaj yang gagal berangkat agar ikhlas.

Rep: Zuli Istiqomah / Red: Agus Yulianto
Kabah yang sepi dari jamaah di Masjid al Haram, Kota Suci Makkah.
Foto: AP Photo/Amr Nabil
Kabah yang sepi dari jamaah di Masjid al Haram, Kota Suci Makkah.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA — Kementerian Agama telah mengeluarkan keputusan tidak ada pemberangkatan haji pada tahun ini. Keputusan ini dalam rangka menyikapi Coronavirus Desease 2019 (Covid-19) yang masih menjadi pandemi di dunia.

Salah satu Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) di Kabupaten Purwakarta, KBIH Al Muhajirin, akan memberi pemahaman kepada calon jamaah haji (calhaj) yang direncanakan berangkat. Calhaj diyakini bisa ikhlas menerima.

“Insya Allah jamaah nanti akan tulus dan ikhlas menerima keputusan Menteri Agama,” kata Pimpinan KBIH Al Muhajirin Purwakarta KH Abun Bunyamin kepada Republika, Selasa (2/6).

Ia mengaku awalnya sedikit kecewa dengan keputusan tersebut. Pasalnya, keputusan itu dianggap terlalu dini sebelum adanya kebijakan dari Pemerintah Arab Saudi.

Namun, menurut dia, setelah ditelaah, maksud dan tujuan pemerintah memang untuk melindungi warganya, terutama saat menghadapi pandemi Covid-19 saat ini. “Awal-awalnya memang kaget dan shock. Apalagi, persiapannya sudah mencapai 90 persen. Tapi, ikhlas karena inilah terbaik menurut Allah,” tuturnya.

Meski demikian, ia mengaku keputusan pemerintah harus ditaati KBIH di seluruh Indonesia. Ia berharap penyelenggaraan ibadah haji bisa lebih lancar dan baik ke depannya.

“Kalau memang ini yang terbaik tahun ini tidak ada keberangkatan ya apa boleh buat. Kita bertawakal saja pada Allah. Kita hanya doa dan berkeinginan,” katanya menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement