Kamis 04 Jun 2020 07:00 WIB

Uni Eropa Sokong Pendanaan UKM Palestina Terdampak Covid-19

Pandemi Covid-19 di Palestina berdampak negatif terhadap sektor UKM

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Christiyaningsih
Seorang tukang roti Palestina menyiapkan roti Saj di kota Hebron Tepi Barat, Ahad (26/4). Pandemi Covid-19 di Palestina berdampak negatif terhadap sektor UKM. Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/ABED AL HASHLAMOUN
Seorang tukang roti Palestina menyiapkan roti Saj di kota Hebron Tepi Barat, Ahad (26/4). Pandemi Covid-19 di Palestina berdampak negatif terhadap sektor UKM. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Yayasan Jaminan Kredit Eropa-Palestina (EPCGF) berinisiatif untuk meningkatkan akses terhadap pembiayaan bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Inisiatif tersebut dikeluarkan setelah krisis ekonomi melanda akibat pandemi wabah virus Covid-19.

Bank-bank mitra EPCGF akan menawarkan pinjaman bernilai sekitar 65 juta shekel atau 18,7 juta dolar melalui program-program baru. Program ini secara khusus untuk membantu memulihkan perusahaan-perusahaan yang goyang akibat Covid-19.

Baca Juga

Direktur Pelaksana EPCGF, Raed Kafity, mengatakan pandemi Covid-19 di Palestina berdampak negatif terhadap sektor UKM. EPCGF telah mengambil inisiatif mengembangkan program produk yang disesuaikan untuk mendorong bank-bank mitranya agar mempermudah akses ke pembiayaan bagi UKM.

"Ini untuk membiayai, membantu mereka untuk mempertahankan operasi mereka, dan mempertahankan pekerjaan mereka selama masa-masa sulit ini," kata dia dilansir dari Middle East Monitor, Kamis (4/6).

Pembatasan sosial yang diberlakukan oleh Otoritas Palestina (PA) untuk mencegah penyebaran virus corona telah mengakibatkan penutupan sebagian besar bisnis di Tepi Barat yang diduduki. Para ahli ekonomi Palestina memperingatkan bahwa pembatasan, termasuk jam malam, akan memperburuk krisis ekonomi di Tepi Barat.

Pembatasan tersebut juga menimbulkan tantangan yang demikian besar. Terutama setelah keadaan darurat diumumkan di Tepi Barat yang diduduki, pembatasan gerakan antara gubernur dan kota-kota Palestina.

Termasuk keputusan yang dikeluarkan oleh pemerintah Palestina soal kembalinya pekerja Palestina dari dalam Jalur Hijau ke Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem. Ini mengingat virus corona telah menyebar luas di antara populasi Israel.

Perwakilan Jerman EPCGF Christian Clages mengatakan EPCGF memiliki rekam jejak yang terbukti memberikan dukungan kepada UKM. "Kami bangga mendukung inisiatif baru ini dan berharap ini akan bermanfaat bagi ratusan pengusaha kecil dan bisnis dan akan membantu mereka untuk bertahan dari krisis," katanya.

Kepala Kerja Sama Uni Eropa Gerhard Krause menambahkan, inisiatif EPCGF ini adalah upaya yang sangat tepat. Inisiatif ini menunjukkan dinamika dan kemampuan untuk beradaptasi dengan sektor swasta Palestina.

"Kami senang melihat bahwa dukungan kami untuk EPCGF dapat membantu meringankan tekanan likuiditas pada perusahaan yang sedang tertekan sekarang," ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement