Sabtu 06 Jun 2020 08:01 WIB

Masjid Agung Sunda Kelapa Kembali Gelar Sholat Jumat

Shalat Jumat perdana di masa pandemi itu dihadiri Wakil Ketua DMI, Syafruddin.

Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Syafruddin (tengah) didampingi Ketua Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK) Menteng Jakarta H M Aksa Mahmud (kanan) diwawancarai wartawan seusai shalat Jumat di MASK (5/6). Ini merupakan shalat Jumat perdana di MASK di masa pandemi.
Foto: Dok MASK
Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Syafruddin (tengah) didampingi Ketua Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK) Menteng Jakarta H M Aksa Mahmud (kanan) diwawancarai wartawan seusai shalat Jumat di MASK (5/6). Ini merupakan shalat Jumat perdana di MASK di masa pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah 13 minggu tidak menggelar shaoat Jumat, akhirnya Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK) Menteng Jakarta Pusat kembali mengadakan sholat Jumat (5/6).

Sholat Jumat perdana di masa pandem Covid-19 itu dihadiri  Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia Komjen Pol  (Purn) Drs Syafruddin MSi; Ketua Dewan Pengurus MASK, H  M Aksa Mahmud; dan Wakil Ketua Dewan Pengurus MASK, Dr H Fuad Bawazier. 

“Untuk wilayah DKI Jakarta yang tidak masuk zona merah,  dapat menyelenggarakan sholat Jumat berjamaah sesuai dengan anjuran pemerintah di masa pandemi Covid-19,” kata Syafruddin seusai pelaksanaan sholat Jumat.

photo
Suasana shalat Jumat di Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK) Menteng Jakarta (5/6). Shalat Jumat perdana di masa pandemi itu dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat. (Foto: Dok MASK)

Majelis Ulama Indonesia telah mengeluarkan fatwa untuk pelaksanaan shalat dengan tetap mengikuti protokol kesehatan Covid-19 dan DMI pada Rabu  (3/6)  juga telah mengeluarka edaran yang ditujukan kepada seluruh pengurus masjid di Indonesia.

“Jadi antara MUI, DMI dan pemerintah telah satu kata untuk seluruh masjid yang sudah zona hijau dapat melaksanakan shalat berjamaah dengan catatan harus menggunakan protokol kesehatan yang ketat. Seperti yang telah dilakukan oleh MASK dengan melakukan pemeriksaan suhu tubuh kepada seluruh jamaah yg akan mengikuti shalat,  menggunakan masker, menjaga jarak, cuci tangan dan membawa sajadah masing-masing,” ujarnya dalam rilis MASK yang diterima Republika.co.id.

Syafruddin  bersyukur kepada Allah SWT, sampai dengan saat ini belum ada satupun laporan yang masuk ke DMI bahwa masjid menjadi cluster penularan virus Covid-19. “Ini semua berkat kerja sama seluruh pengurus masjid  dan  DKM yang telah melaksanakan  protokol kesehatan dengan ketat,” tuturnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement