Ahad 07 Jun 2020 06:29 WIB

Bangladesh Umumkan Kepastian Haji Tunggu Arab Saudi

Otoritas haji di Bangladesh pun siap mengirim jamaah haji dalam waktu singkat.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Fakhruddin
Bangladesh Umumkan Kepastian Haji Tunggu Arab Saudi. Foto: Suasana Masjidil Haram yang sepi pada malam lailatur Qadar pada tahun 2020.
Foto: saudigazette
Bangladesh Umumkan Kepastian Haji Tunggu Arab Saudi. Foto: Suasana Masjidil Haram yang sepi pada malam lailatur Qadar pada tahun 2020.

REPUBLIKA.CO.ID,DHAKA -- Menteri Agama Bangladesh Sheikh Mohammad Abdullah menuturkan, pemerintah Arab Saudi kemungkinan akan mengambil keputusan soal penyelenggaraan haji 2020 pada 15 Juni ini. Dia mengeklaim mengetahui itu karena terus menjalin komunikasi dengan Kerajaan Saudi.

"Kami akan menentukan langkah kami berikutnya setelah berkonsultasi dengan Perdana Menteri Sheikh Hasina, seusai negara tuan rumah (Saud) mengambil keputusan atas haji. Kami siap apapun keputusan Saudi," katanya dikutip di laman United News of Bangladesh, Ahad (7/6).

Abdullah mengatakan, proses pendaftaran calon jamaah haji telah selesai. Otoritas haji di Bangladesh pun siap mengirim jamaah haji dalam waktu singkat. Jika Saudi memutuskan tidak menggelar penyelenggaraan haji tahun ini karena pandemi, maka para calon jamaah haji yang telah mendaftar akan mendapat prioritas tahun depan.

"Mereka yang sudah menyetor uang untuk haji tidak perlu khawatir, mereka akan mendapatkan prioritas tahun depan. Bahkan jumlah uang yang disetorkan akan dikembalikan jika berubah pikiran sementara itu. Saya jamin itu," kata Abdullah.

Presiden Asosiasi Lembaga Haji Bangladesh (HAAB), Shahadat Hossain Taslim mengatakan telah menyelesaikan proses pendaftaran calon jamaah haji dan siap mengirim mereka begitu Saudi mengambil keputusan yang mendukung langkahnya itu. Tahun ini, 137.198 orang Bangladesh dijadwalkan pergi ke Arab Saudi untuk berhaji.

Arab Saudi, seperti bagian dunia lainnya, sedang bergulat dengan wabah virus corona. Tercatat hingga Jumat (5/6) kemarin, Saudi memiliki 95.748 kasus yang dikonfirmasi. Membatalkan haji akan memberikan pukulan besar terhadap ekonomi negara dan banyak bisnis secara global.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement