Selasa 09 Jun 2020 19:41 WIB

Wujud Keberkahan Lain Pohon Zaitun Selain Obat dalam Alquran

Zaitun termasuk pohon yang diberkahi Allah SWT.

Zaitun termasuk pohon yang diberkahi Allah SWT. pohon zaitun
Zaitun termasuk pohon yang diberkahi Allah SWT. pohon zaitun

REPUBLIKA.CO.ID, Pohon zaitun merupakan tanaman yang diberkahi. Zaitun  hampir semua bagiannya dapat dimanfaatkan. Buahnya dapat dimakan dan juga bisa memproduksi minyak. Daunnya berkhasiat bagi obat-obatan sedangkan dahan dan batang pohonnya bernilai tinggi untuk kerajinan kayu.

Allah SWT menggambarkan pokok zaitun yang diberkati, pokok keesaan, bukan dari timur, dan bukan dari barat. Dengan kata lain ia tidak ada permulaan dan tidak ada kesudahan, dan cahayanya yang menjadi sumber tidak terbit dan tidak terbenam. Ia kekal pada masa lalu dan tiada kesudahan pada masa akan datang.

Baca Juga

للَّهُ نُورُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ مَثَلُ نُورِهِ كَمِشْكَاةٍ فِيهَا مِصْبَاحٌ ۖ الْمِصْبَاحُ فِي زُجَاجَةٍ ۖ الزُّجَاجَةُ كَأَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّيٌّ يُوقَدُ مِنْ شَجَرَةٍ مُبَارَكَةٍ زَيْتُونَةٍ لَا شَرْقِيَّةٍ وَلَا غَرْبِيَّةٍ يَكَادُ زَيْتُهَا يُضِيءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌ ۚ نُورٌ عَلَىٰ نُورٍ ۗ يَهْدِي اللَّهُ لِنُورِهِ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

“Perumpamaan cahaya Allah adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api.” (QS Annur [24]:35)   

Setidaknya, tujuh kali Alquran menyebutkan tentang tanaman pohon zaitun. Ini tentu bukan tanpa sebab. Seperti diketahui bahwa semenjak dahulu kala, khasiat dan kegunaan pohon tersebut sudah demikian terkenal.  

Imam Tirmidzi dan Ibnu Majah meriwayatkan, dari hadits Abu Hurairah, Rasulullah bersabda: (كلوا الزَّيْتَ، وَادَّهِنُوا بِهِ، فَإِنَّهُ مِنْ شَجَرَةٍ مُبَارَكَةٍ)   ''..makanlah minyak zaitun dan minyakilah dengannya, karena ia berasal dari pohon yang penuh berkah.'' 

Memang, tak bisa dimungkiri, sejarah peradaban manusia telah banyak dihiasi dengan kemanfaatan tumbuhan ini. Di banyak wilayah, terutama kawasan Timur Tengah, Eropa Timur, hingga Mediteranian, zaitun selama beribu-ribu tahun seolah tidak bisa lagi dipisahkan dari keseharian masyarakatnya.  

photo
Buah Zaitun - (Boldsky)

Gambar burung merpati membawa setangkai daun zaitun di paruhnya menjadi simbol universal bagi perdamaian. Gambar itu diambil dari hikayat Nabi Nuh saat berlayar bersama bahteranya. 

Beliau lantas mengirim seekor burung merpati untuk mencari tahu apakah banjir sudah surut. Beberapa waktu kemudian sang burung kembali sambil membawa daun zaitun sebagai penanda adanya daratan.  

Saat ini kalangan industri kosmetik dunia, juga menikmati keberkahan dari minyak zaitun, yang ternyata sangat bermanfaat bagi kesehatan kulit serta tubuh. Industri minyak zaitun antara 2000-2001, menghasilkan sekitar 460 juta galon dan membawa keuntungan besar bagi produsennya.  

Kini, wilayah Mediterania yang meliputi Spanyol, Italia dan Yunani merupakan negara produsen minyak zaitun terbesar di dunia dengan sekitar 99 persen pansa pasar. 

Produksi minyak zaitun juga sudah dikembangkan di Kalifornia, Afrika Selatan dan Australia. Konsumsi minyak zaitun meningkat 1,5 persen/tahun. 

Biasanya, produksi minyak zaitun berlimpah saat menginjak musim semi dan penghujan. Pohon zaitun termasuk jenis tanaman keras yang tumbuh tak lebih setinggi 10 meter namun sangat sensitif terhadap perubahan iklim. Temperatur dingin di bawah titik beku, akan mudah merusak tanaman tersebut. 

Pohon zaitun senantiasa menghijau sepanjang tahun. Kulit kayunya keras berwarna abu-abu pucat dengan daunnya yang banyak namun berukuran kecil. Buahnya cukup banyak dan akan berwarna hitam jika sudah matang. Semakin tua pohon, semakin banyak pula buah yang dihasilkan.  

 

Butuh waktu lebih dari lima tahun sebelum pohon dapat berbuah. Akan tetapi setelahnya pohon dapat dipanen secara teratur dan akan tetap berproduksi sebelum akhirnya menjadi tua dan lapuk.

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement