New Normal Harus Rinci untuk Perkuat Kesehatan dan Ekonomi

Salah satu yang harus diperhatikan kegiatan sosial dan ekonomi di pasar tradisional

Rabu , 10 Jun 2020, 15:18 WIB
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Puan Maharani
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Puan Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua DPR RI Puan Maharani meminta kebijakan normal baru atau new normal  yang diambil pemerintah perlu diatur sangat rinci di setiap sektor dan skenario. Dengan demikian, kebijakan itu bisa bersamaan menjaga kesehatan rakyat sekaligus memutar kembali roda ekonomi Indonesia.

"Ini penting karena new normal yang diperlukan Indonesia bukan yang memilih antara ekonomi dan kesehatan, tapi bagaimana keduanya bisa berjalan bersamaan," kata Puan dalam keterangan resminya, Rabu (10/6).

Salah satu yang harus diperhatikan, kata Puan adalah kegiatan sosial dan ekonomi di pasar-pasar tradisional. Ia menyebut sudah ada laporan bahwa beberapa pedagang di pasar tradisional terinfeksi Virus Covid-19. "Bila tidak ada penanganan yang tepat maka pasar tradisional bisa menjadi sumber penularan," kata Politikus PDIP itu. 

Padahal, kata dia, seringkali denyut nadi ekonomi daerah itu bisa terasa di pasar-pasarnya, yang juga menjadi salah satu tempat utama terjadinya interaksi sosial masyarakat sebuah daerah. Maka itu perhatian pemerintah terhadap penetapan dan penerapan protokol new normal di pasar tradisional sangat dibutuhkan karena pasar tradisional adalah penggerak sektor ril ekonomi rakyat."Saya tekankan juga bahwa sosialisasi protokol new normal agar dilakukan sejelas mungkin supaya dapat dipahami semua kalangan," ujar Puan.

Selain protokol new normal yang sangat rinci, ia menambahkan, diperlukan juga mekanisme monitoring dan evaluasi yang ketat. Terlebih tanggal 9 Juni 2020 kemarin Gugus Tugas Covid-19 menyatakan ada penambahan 1.034 kasus positif Covid-19. Angka-angka seperti ini diminta Puan untuk dimonitor ketat dan menjadi dasar pengambilan keputusan.

Puan  mengapresiasi bahwa target awal pengujian 10.000 spesimen dari tes Covid-19 sudah tercapai dan Presiden sudah menyampaikan ingin menaikkan target menjadi 20.000 per hari. ia juga ingin agar kebijakan new normal bisa menggerakan ekonomi masyarakat namun tanpa mengabaikan risiko kesehatan.

Maka itu, DPR dan masyarakat menanti terobosan instansi terkait dalam hal pelacakan penyebaran Covid-19 yang sudah didorong untuk memanfaatkan sistem teknologi telekomunikasi. Protokol new normal yang rinci, menurut dia harus disertai dengan pengujian spesimen tes yang terus diperbanyak, serta pelacakan penyebaran yang luas dan cepat. Semuanya perlu dilaksanakan bersamaan agar kesehatan rakyat terjaga sekaligus roda ekonomi kembali berputar, " kata Puan menambahkan.