Rabu 10 Jun 2020 22:36 WIB

Wali Kota Kediri Tinjau Persiapan Gereja Saat New Normal

Pengurus tempat ibadah sudah memberi tanda jarak.

Tanda larangan duduk untuk menjaga jarak terpasang di kursi Gereja Baptis Indonesia Getsemani, Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu (10/6/2020). Pemerintah daerah setempat mensosialisasikan sekaligus memastikan kesiapan penerapan protokol kesehatan memasuki era normal baru di tengah pandemi COVID-19 ke sejumlah gereja
Foto: ANTARA/Prasetia Fauzani
Tanda larangan duduk untuk menjaga jarak terpasang di kursi Gereja Baptis Indonesia Getsemani, Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu (10/6/2020). Pemerintah daerah setempat mensosialisasikan sekaligus memastikan kesiapan penerapan protokol kesehatan memasuki era normal baru di tengah pandemi COVID-19 ke sejumlah gereja

REPUBLIKA.CO.ID,KENDARI -- Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar meninjau persiapan gereja di daerah itu menjelang penerapan normal baru pandemi Covid-19 agar jemaat bisa melaksanakan ibadah lebih nyaman.

"Mengimbau kepada seluruh masyarakat di Kota Kediri maupun di sekitarnya untuk, satu mematuhi protokol kesehatan, kedua menjaga jarak walaupun di tempat peribadahan kita tetap harus wajib menjaga jarak," katanya di Kediri, Rabu (10/6).

Ia menambahkan pengurus tempat ibadah sudah memberi tanda jarak antara satu umat dengan lainnya demi mencegah penyebaran Covid-19. "Perhatikan tanda-tanda yang ada di kursi. Tanda-tanda yang ada di lantai jadi memang itu dibuat jaraknya satu meteran," ujar dia.

Ia meninjau persiapan penerapan prosedur normal baru di tempat ibadah dengan mengunjungi Gereja Baptis Indonesia (GBI) Getsemani dan Gereja Katolik Paroki Santo Yoseph Kota Kediri.

 

Sesampainya di GBI Getsemani Kota Kediri, ia juga langsung diberi cairan pembersih tangan dan dicek suhu tubuh oleh petugas gereja. Hal itu dilakukan oleh pengurus gereja dan merupakan prosedur yang harus ditaati sebelum memasuki gereja.

Di dalam gereja, Mas Abu, sapaan akrab Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar itu, juga melihat pengaturan tempat duduk antarumat yang sesuai dengan protokol kesehatan. Ia mengatakan pengecekan tersebut guna memastikan kesiapan gereja sehubungan dengan akan dibukanya rumah peribadahan itu.

Mas Abu juga mengimbau masyarakat selalu menggunakan masker. "Ini yang akan melindungi kita dan saudara-saudara kita semuanya. Jika ini bisa jaga maka saya rasa kita bisa betul-betul mengurangi persebaran virus corona," kata dia.

Ia meminta seluruh masyarakat dan pengurus tempat peribadahan di Kota Kediri, baik masjid, gereja, wihara, kelenteng, pura, maupun sanggar untuk berdoa memohon keselamatan. "Mudah-mudahan kita dijauhkan dari virus corona ini. Saya juga terima kasih telah diberi waktu di sini mudah-mudahan ini bisa membantu sosialisasi untuk kita semua yang ada di Kota Kediri," ujar Mas Abu.

Pendeta Timotius Kabul mengungkapkan pihaknya akan menyampaikan kepada gereja-gereja yang lain agar bisa melaksanakan ibadah sesuai dengan protokol kesehatan. "Dengan mulai dibukanya tempat ibadah saya ucapkan terima kasih banyak. Kami senantiasa mendoakan agar semua diberi keselamatan," kata dia.

Usai mengunjungi GBI Getsemani Kota Kediri, Wali Kota Mas Abu meninjau penerapan protokol kesehatan di Gereja Katolik Paroki Santo Yoseph Kediri. Mas Abu juga melihat langsung persiapan penerapan protokol kesehatan dengan didampingi Romo Karyono Sapto Nugroho dan Pastor Adi Riyanto.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement