Kamis 11 Jun 2020 18:33 WIB

Alasan Mengapa Bayi Baru Lahir Sunnah Dikumandangkan Adzan

Bayi yang bayu lahir disunnahkan untuk dikumandangkan adzan.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nashih Nashrullah
Bayi yang bayu lahir disunnahkan untuk dikumandangkan adzan. Ilustrasi Kaki Bayi
Foto: Pixabay
Bayi yang bayu lahir disunnahkan untuk dikumandangkan adzan. Ilustrasi Kaki Bayi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Hasan bin Ali bin Abi Thalib merupakan cucu pertama Rasulullah SAW. Lahirnya Hasan merupakan salah satu sumber kebahagiaan Rasulullah dan juga umat Islam, Nabi Muhammad pun segera mengadzani Hasan.

Dalam buku Ali bin Abi Thalib karya Ali Audah dijelaskan, Hasan dilahirkan Fatimah pada pertengahan Ramadhan. Nabi Muhammad kemudian menyerukan adzan di telinga bayi yang baru lahir itu.

Baca Juga

Beliau mengadzankan Hasan di telinga kanan dan membacakan iqamah di telinga kirinya. Adzannya Rasulullah SAW ini bukan tanpa alasan. Rasulullah SAW berkata: 

ما من مولودٍ يولَدُ إلَّا نخسَهُ الشَّيطانُ فيستَهلُّ صارخًا من نخسةِ الشَّيطانِ إلَّا ابنَ مريمَ وأمَّهُ

“Setiap bayi lahir akan disentuh  setan maka kemudian si bayi akan berteriak karena cengerakaman setan, kecuali Maryam dan anaknya.” Hadits ini diriwayatkan Imam Bukhari.

Menurut para ulama, adzan merupakan salah satu simbol Islam yang banyak mengandung hikmah. Sehingga kata-kata pertama yang diperdengarkan kepada bayi yang lahir ke dunia itu dapat ditandai dengan kalimat kebesaran Allah. Dan begitu pula kata-kata saat mati yang diperdengarkan adalah adzan untuk mengingat keesaan Allah.

Dalam kitab Sabilul Iddikar wal-I’tibar bima Yamurru bil Insan wa Yanqadilahu Minal A’mar, karya Sayyid Abdullah bin Alawi Al-Haddad, dijelaskan tak seorang pun bayi selamat dari tempelengan setan ketika dilahirkan. Ketika manusia dilahirkan dari rahim ibunya, maka ia akan menangis keras.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement