REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid at-Tin kembali menggelar sholat Jumat untuk kedua kalinya setelah pemerintah melonggarkan kebijakan pencegahan Covid-19. Pelaksanaan sholat Jumat ini juga diikuti oleh Menteri Agama Fachrul Razi.
“Tadi Menteri Agama tadi juga sholat di sini, tapi mendadak karena mungkin ada urusan di sekitar sini. Setelah selesai sholat, beliau langsung pergi lagi,” ujar Ketua Masjid at-Tin Bidang Peribadatan, Ustaz Karnali saat ditemui Republika.co.id, Jumat (12/6).
Berdasarkan pantauan di lokasi, pelaksanaan sholat Jumat di Masjid at-Tin yang kedua ini diikuti oleh ribuan jamaah. Bahkan, jamaah membeludak hingga ke luar masjid lantaran di dalam masjid sudah penuh.
Di dalam Masjid at-Tin, jamaah tampak kesulitan menjaga jarak lantaran penuh. Para pengurus masjid yang bertugas juga kesulitan mengatur shaf jamaah. Meskipun tetap mengenakan masker dan membawa sejadah dari rumah masing-masing, ada juga beberapa jamaah yang tampak tidak mengenakan masker, khususnya kalangan anak muda.
Salah satu jamaah muda, Nova (18 tahun) menyayangkan adanya anak muda yang masih tidak menggunakan masker saat melaksanakan sholat jamaah. Baginya, mereka yang tidak menggunakan masker tidak memiliki kepedulian terhadap jamaah tua, yang notabene yang sangat rawan terjangkit wabah Covid-19.
“Saya sendiri saya sangat senang bisa sholat Jumat lagi, tapi mereka tidak mengikuti protokol kesehatan. Sebaiknya menurut saya ya tetap pakai masker,” ucap Nova kepada Republika.co.id usai sholat Jumat.
DKM Masjid at-Tin telah menyelenggarakan pelaksanaan sholat Jumat yang pertama pada Jumat (5/6) lalu. Sholat Jumat perdana itu digelar berdasarkan surat edaran Kementerian Agama dan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta yang memberikan izin pelaksanaan sholat Jumat di tengah di tengah situasi Covid-19.
Dalam pelaksanaan sholat Jumat perdana, Ustadz Karnali menyebutkan ada sekitar 4.000 jamaah yang mengikuti sholat Jumat di Masjid at-Tin. Sementara, dalam pelaksanaan Shalat Jumat kedua hari ini jauh lebih banyak lantaran jamaah membeludak hingga ke luar masjid.
“Ya begitulah (jamaah sholat Jumat yang kedua lebih banyak dibandingkan sholat Jumat perdana),” kata Ustadz Karnali.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
