Jumat 12 Jun 2020 14:52 WIB

Warga Arab Saudi dari Luar Negeri Harus Isolasi di Rumah

Isolasi diri harus dilakukan meski warga Arab Saudi tidak menunjukkan gejala corona.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Warga Arab Saudi dari Luar Negeri Harus Isolasi di Rumah. Bandara Internasional King Abdulaziz baru di Jeddah, Arab Saudi.
Foto: Arabian Business
Warga Arab Saudi dari Luar Negeri Harus Isolasi di Rumah. Bandara Internasional King Abdulaziz baru di Jeddah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Warga yang tiba di Arab Saudi dari luar negeri harus mengisolasi diri di rumah. Kementerian Kesehatan Saudi mengumumkan pada Kamis (11/6), bahwa warga yang dipulangkan ke tanah airnya dan kemudian tiba kembali di Kerajaan harus dikarantina di rumah sebagai tindakan pencegahan, walaupun orang bersangkutan tidak menunjukkan gejala virus corona.

Dilansir di Arab News, Jumat (12/6), pemerintah Saudi akan menerapkan prosedur pada saat kedatangan warga negaranya. Mereka akan menjalani pemeriksaan kesehatan di bandara dan menandatangani perjanjian sebelum mereka pulang ke rumah.

Baca Juga

Proses ini mencakup kasus-kasus yang diduga tidak memerlukan perawatan di rumah sakit. Namun, dengan ketentuan tempat tinggal pasien cocok untuk melakukan karantina sesuai dengan panduan isolasi di rumah yang dikeluarkan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Arab Saudi.

Pemerintah Arab Saudi mengatakan, karantina rumah akan dikenakan pada beberapa kasus, dan tidak semua kasus kembali dari luar negeri. Semua kasus akan dicatat dan tetap di bawah pengawasan kementerian melalui aplikasi 'Tatamman' dan 'Tawakkalna'.

Mereka yang memiliki gejala Covid-19 atau ingin menjalani tes disarankan menggunakan opsi yang tersedia untuk pasien, termasuk aplikasi Mawid, atau mengunjungi salah satu klinik demam Tatamman yang baru diluncurkan. Mereka juga bisa menghubungi kontak 937 atau pesan nomor 9200058937 melalui Whatsapp untuk informasi tentang penyakit tersebut.

Ada 16 klinik Tatamman di kota Jeddah untuk menerima pasien yang mengalami gejala Covid-19 seperti demam, batuk dan sesak napas. Klinik tersebut buka 24 jam sehari, dan dalam tujuh hari sepekan.

Klinik ini terbuka untuk semua orang, baik orang dewasa maupun anak-anak, dan apakah mereka warga negara Arab Saudi, ekspatriat atau pelanggar hukum kependudukan. Pasien dapat mengunjungi klinik langsung tanpa janji lebih dahulu.

Klinik-klinik tersebut didistribusikan di seluruh wilayah Kerajaan. Lokasi klinik-klinik itu tersedia di aplikasi Mawid atau melalui tautan berikut: https://s.moh.gov.sa/clinics.

Kasus Covid-19 di Kerajaan Arab Saudi masih mencatat adanya peningkatan. Pada Kamis, Saudi mencatat 38 kematian akibat Covid-19. Dengan demikian, kasus meninggal akibat virus tersebut meningkat total menjadi 857.

Sementara itu, tercatat ada 3.733 kasus baru dilaporkan di Kerajaan. Sehingga, tercatat ada 116.021 orang yang telah tertular penyakit tersebut. Dari jumlah itu, 35.145 merupakan kasus aktif, dan 1.738 dari mereka dalam kondisi kritis.

Menurut Departemen Kesehatan, sebanyak 1.431 dari kasus yang baru tercatat ada di Riyadh. Sementara Jeddah mencatat 294 kasus dan Mekkah mencatat 293 kasus.

Kementerian juga mengumumkan, 2.065 lebih banyak pasien telah sembuh dari virus corona, sehingga jumlah total kesembuhan di Kerajaan menjadi 80.019. Arab Saudi sejauh ini telah melakukan 1.042.312 tes untuk Covid-19.

Sementara itu, Kementerian Urusan Islam dan Dakwah Saudi mengumumkan masjid akan dibuka 40 menit sebelum sholat Jumat untuk menghindari kepadatan jamaah, kecuali masjid-masjid di Mekkah dan Jeddah. Masjid di dua kota suci itu tetap ditutup karena penyebaran virus corona. 

Sumber: https://www.arabnews.com/node/1688196/saudi-arabia

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement