Jumat 12 Jun 2020 16:54 WIB

Malaikat dan Iblis yang Menyertai Manusia, Kita Ikut Siapa?

Malaikat dan iblis berada di balik pintu rumah manusia sebelum keluar rumah.

Malaikat dan iblis berada di balik pintu rumah manusia sebelum keluar rumah. Ilustrasi ibadah di rumah.
Foto: Edwin Dwi Putranto/Republika
Malaikat dan iblis berada di balik pintu rumah manusia sebelum keluar rumah. Ilustrasi ibadah di rumah.

REPUBLIKA.CO.ID,

ما من خارجٍ يخرُجُ - يعني من بيتِهِ - إلَّا [ ببابِهِ ] رايتانِ: رايةٌ بيدِ ملَكٍ، ورايةٌ بيدِ شيطانٍ، فإن خرجَ لما يحبُّ اللَّهُ عزَّ وجلَّ، اتَّبعَهُ الملَكُ برايتِهِ، فلم يَزَلْ تحتَ رايةِ الملَكِ حتَّى يرجعَ إلى بيتِهِ، وإن خرجَ لما يسخطُ اللَّهَ، اتَّبعَهُ الشَّيطانُ بِرايتِهِ، فلم يزَلْ تحتَ رايةِ الشَّيطانِ، حتَّى يرجِعَ إلى بيتِهِ

Baca Juga

Dalam satu riwayat dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, ''Tidaklah seorang pun yang keluar dari rumahnya, melainkan di pintunya ada dua bendera. Yaitu, bendera malaikat dan bendera setan. Jika ia keluar untuk urusan yang disukai Allah SWT, maka ia diiringi malaikat dengan benderanya sampai kembali ke rumahnya. Dan jika ia keluar untuk urusan yang dimurkai Allah maka ia diiringi setan dengan benderanya sampai kembali ke rumahnya.'' (HR Ibnul Jauzi).

Hadits tersebut memberi penjelasan bahwa setiap manusia memiliki potensi untuk dilindungi malaikat maupun disesatkan setan. Karena itu, dalam beberapa ayat Alquran Allah SWT mengingatkan orang-orang yang beriman agar tidak mengikuti langkah-langkah setan, karena setan itu musuh yang nyata bagi manusia (QS Al Baqarah: 208). 

يَا بَنِي آدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُمْ مِنَ الْجَنَّةِ

Allah SWT juga berfirman, ''Jangan kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu-bapakmu (Adam dan Hawa) dari surga.'' (QS Al A'raaf:27).

Setan dari golongan iblis memiliki tentara di segala penjuru dan tempat. Mereka juga memiliki kemampuan menyusup ke dalam diri manusia. Di mana pun berada, setiap manusia tetap memiliki potensi untuk digoda setan. Namun demikian, mereka sama sekali tidak punya kekuatan untuk memaksa manusia.

Pemimpin iblis pernah bersumpah di hadapan Allah SWT: 

''Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).'' (QS Al A'raf 16-17).

قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ ۖ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ

Hal inipun telah disadari Rasulullah SAW. Dalam satu hadits Rasulullah bersabda, ''Setelah kaum iblis mengetahui bahwa aku telah diutus dan umat telah berdiri, mereka merasa tak sanggup lagi menyesatkan Muslimin supaya menyembah berhala. Tetapi pemimpin mereka berkata, 'Aku tidak peduli apakah manusia itu tidak lagi menyembah berhala. Aku akan menggoda mereka setiap saat melalui tiga cara yaitu supaya mereka mencari harta dengan jalan tidak halal, supaya mereka membelanjakan harta itu di jalan yang tidak benar, dan supaya mereka menahan harta itu tidak pada haknya.' Selanjutnya Rasulullah SAW menjelaskan bahwa segala kejahatan dari sinilah sumbernya.'' (HR Abi Umamah).

 

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement