Ahad 14 Jun 2020 04:47 WIB

Santri Nurul Jadid Diimbau Teladani 'Jimat Asli' Kiai

Pendiri Pesantren Nurul Jadid dinilai mewariskan keteladanan yang patut ditiru.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Hasanul Rizqa
Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Jawa Timur
Foto: nurul jadid
Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Jawa Timur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kalangan ulama merupakan mata air ilmu dan amal bagi kaum Muslimin. Menurut Dekan Pascasarjana Universitas Nurul Jadid (Unuja) Hefniy Razaq, santri generasi kini pun seyogianya meniru keteladanan para kiai pendiri pondok pesantren.

Khususnya, lanjut dia, seluruh santriwan dan santriwati yang belajar di Pondok Pesantren Nurul Jadid maupun Unuja. Lembaga itu beralamat di Karanganyar, Paiton, Probolinggo, Jawa Timur.

Baca Juga

Sebab, pendiri Nurul Jadid adalah sosok yang mampu menghadirkan perubahan besar di tengah masyarakat. KH Zaini Mun'im, sang pendiri Pondok Pesantren Nurul Jadid, berhasil mengubah kondisi wilayah Desa Karanganyar yang sebelumnya marak kriminalitas menjadi salah satu pusat keagamaan Islam terbesar di Jawa.

Begitu pula dengan para penerusnya. KH Hasyim Zaini--putra sulung Kiai Zaini Mun'im--berjasa dalam menggiatkan dakwah Islam di Paiton, terutama berpusat di Nurul Jadid. Kiai-kiai berikutnya yang meneruskan amanah di Nurul Jadid pun menampilkan keteladanan.

Hefniy memaparkan, keteladanan para tokoh Nurul Jadid dapat diringkas dalam istilah "jimat asli." Itu tak merujuk pada benda tertentu yang dipercaya memiliki kekuatan klenik. Alih-alih begitu, "jimat asli" dalam hal ini adalah suatu singkatan yang terdiri atas: "jihad, istikamah, mandiri, amanah, tegas, apresiatif, solutif, luhur, dan integritas."

"Teladan dari para kiai yang menjadi penggerak pesantren Nurul Jadid sejak didirikan hingga sekarang bisa ditanamkan melalui perilaku sehari-hari. Dengan demikian, norma-norma ini tidak hanya disampaikan secara lisan, tetapi juga teladan," kata Hefniy Razaq dalam forum diskusi virtual, Sabtu (13/6).

Dari konsep "jimat asli", ia berharap, para santri dan mahasiswa Nurul Jadid dapat memiliki sikap yang jelas dalam beragama. Hal itu tanpa menafikan wawasan kebhinekaan sekaligus daya kreatif, produktif, dan disiplin.

Ia menerangkan, Nurul Jadid selalu menerapkan metode pengajaran yang bertumpu pada rumusan "jimat asli", yang merupakan warisan dari pendiri pondok pesantren ini.

"Lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Yayasan (Nurul Jadid), mulai dari dasar hingga pendidikan tinggi, harus memasukkan nilai-nilai 'jimat asli' ini ke dalam pembelajaran," ujar dia.

Sementara itu, Wakil Rektor Unuja Hambali menekankan pentingnya pemaparan konsep "jimat asli." Dengan begitu, publik tak akan salah paham karena konsep ini sama sekali bukan jimat dalam arti sesungguhnya. Menurut dia, "jimat asli" mengandung pesan pendidikan karakter.

"Mungkin orang akan bingung, 'jimat asli' apa yang dimaksud? Makanya, harus dijelaskan lewat forum-forum seperti ini supaya tidak salah paham," ucap Hambali.

"Namun, yang terpenting, rumusan 'jimat asli' ini penting untuk pendidikan karakter. Semoga bisa terus diamalkan," lanjut dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement