Senin 15 Jun 2020 21:33 WIB

Indonesia Perlu Hasilkan 600 Ribu Talenta Digital

Kombinasi kecakapan talenta digital mengakselerasi Indonesia menuju digital society.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Fuji Pratiwi
Menkominfo Johnny G Plate (kiri). Johnny menyatakan rata-rata Indonesia harus menghasilkan 600 ribu talenta digital setiap tahun.
Foto: Antara/Galih Pradipta
Menkominfo Johnny G Plate (kiri). Johnny menyatakan rata-rata Indonesia harus menghasilkan 600 ribu talenta digital setiap tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menyatakan saat ini Indonesia masih menghadapi tantangan celah kemampuan digital. Laporan World Bank 2016 mennyebut Indonesia kekurangan tenaga kerja semi terampil dan terampil sebanyak sembilan juta orang dalam 15 tahun.

"Artinya rata-rata kita harus menghasilkan talenta digital sejumlah 600 ribu orang setiap tahun," ujar Johnny dalam keterangan tertulis, Senin (15/6).

Baca Juga

Karenanya, hal itu juga yang menjadi alasan Kementerian Kominfo berupaya membekali tenaga kerja di Indonesia dengan Program Stimulus Pelatihan Digital Talent Scholarship (DTS) 2020.

Indonesia membutuhkan berbagai talenta yang memiliki keahlian industri 4.0. Sperti Big Data Analytics, Artificial Intelligence, Cybersecurity, Cloud Computing, Internet of Things, dan Machine Learning.

Selain keahlian dalam bentuk hard skills, Johnny menyatakan setiap talenta digital harus dilengkapi dengan soft skills yaitu 21st Century Skills. Johnny menyebutnya sebagai 4C, yakni Critical Thinking, Creativity, Collaboration, dan Communication.

"Kombinasi dari kecakapan-kecakapan inilah yang paling dibutuhkan untuk akselerasi transformasi digital menuju digital society Indonesia," kata Johnny.

Johnny mengatakan, program pelatihan digital yang dilaksanakan Kominfo sejak 2018 itu diikuti dengan 1.000 peserta dan mampu menyiapkan kebutuhan SDM digital. Sementara pada 2019, Kemkominfo memperbesar kesempatan dengan memberikan kepada 25 ribu peserta dengan 22 tema pelatihan.

"Program ini ditujukan untuk memfasilitasi para peserta melakukan upskilling atau peningkatan kecakapan yang telah dimiliki dan reskilling atau pelatihan kecakapan baru," kata dia.

Meskipun terjadi pandemi Covid-19, pelatihan digital 2020 tetap digelar. Bahkan di masa pandemi ini, Kementerian Kominfo fokus melaksanakan Online Academy yang ditujukan untuk 50 ribu peserta.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement