Selasa 16 Jun 2020 20:26 WIB

Masjid di Brunei Dibuka, Warga: Saya Merasa Diberkati

Umat Islam bersyukur atas dibukanya kembali masjid di Brunei.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Umat Islam bersyukur atas dibukanya kembali masjid di Brunei. ilustrasi Masjid Brunei Darussalam
Umat Islam bersyukur atas dibukanya kembali masjid di Brunei. ilustrasi Masjid Brunei Darussalam

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR SERI BEGAWAN –  Hingga Selasa (16/6) Brunei Darrrussalam tidak memiliki kasus baru Covid-19. Sehingga pembatasan perlahan dikurangi untuk kembali normal sebelum wabah muncul.

Dilansir di borneobulletin.com.bn, Selasa (16/6) salah satu elemen kunci untuk mencapai normalitas itu adalah pembukaan kembali masjid di seluruh negeri untuk sholat lima waktu.

Baca Juga

Senin (15/6) komunitas Muslim kembali ke rutinitas harian mereka melakukan sholat berjamaah, terutama untuk sholat Subuh, Maghrib, dan Isya. 

Jamaah diingatkan untuk mematuhi peraturan kesehatan yang dikeluarkan Departemen Kesehatan, seperti mengenakan masker wajah, memindai kode QR BruHealth mereka, dan membawa sajadah dan sanitasi tangan mereka sendiri.

Rahim bin Yahya, seorang jamaah di Jame Asr Hassanil Bolkiah di Kiarong menyatakan rasa terima kasihnya karena dapat melakukan sholat berjamaah kembali di masjid.

Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Raja Hassanul Bolkiah  karena memberikan izin untuk pembukaan kembali masjid untuk sholat berjamaah. 

“Saya merasa sangat diberkati dengan pencabutan pembatasan, karena saya biasanya melakukan sholat harian di masjid di sela-sela pekerjaan. Saya berharap rekan-rekan jamaah yang lain akan mematuhi pedoman kesehatan,"ujar dia.  

Haji Tasad bin Ali, yang sering beribadah di Masjid Omar 'Ali Saifuddien di ibu kota, juga menyatakan kelegaan karena dapat melakukan sholat harian di sana. 

"Pengumuman yang dibuat oleh Menteri Kesehatan Mohd Isham bin Haji Jaafar benar-benar mencerahkan semangat saya dan juga rekan-rekan saya sesama jamaah," kata dia.  

Di antara jamaah di Masjid Omar 'Ali Saifuddien kemarin adalah warga negara senior Hasnah binti Abdullah, yang memuji langkah-langkah ketat yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan dan Departemen Agama.  

"Mereka memastikan untuk menjaga keselamatan publik, sambil melakukan tindakan pencegahan dengan penuh tanggung jawab dan integritas," kata dia.  

Salah satu jamaah di Masjid Ash-Shaliheen memuji langkah pelonggaran pembatasan. Dia mengaku kini lebih nyaman sholat berjamaah saat zuhur. Ketika masjid ditutup, saya harus pulang ke rumah saat istirahat makan siang dan melakukan sholat Zuhur sendiri,”jelas dia.

 

Sumber: https://borneobulletin.com.bn/2020/06/congregants-return-to-mosques-for-daily-prayers/

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement