Rabu 17 Jun 2020 15:46 WIB

Kekhawatiran Kaum Quraisy Saat Merenovasi Kabah

Kaum Quraisy ingin merenovasi dengan membongkar total Ka'bah.

Rep: Rossi Handayani / Red: Ani Nursalikah
Kekhawatiran Kaum Quraisy Saat Merenovasi Kabah. Kabah saat sedang dibersihkan.
Foto: Saudi Press Agency/REUTERS
Kekhawatiran Kaum Quraisy Saat Merenovasi Kabah. Kabah saat sedang dibersihkan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dari Fathul Baari, ketika Nabi Shallallahu alaihi wa sallam berusia 35 tahun, terjadilah banjir hebat yang menghantam dinding Ka'bah sehingga merusak fondasinya. Orang-orang kafir Quraisy pun ingin merenovasi Ka'bah dengan membongkar total Ka'bah. 

Dikutip dari buku Bekal Haji karya Ustadz Firanda Andirja, akan tetapi mereka takut hal itu dapat meruntuhkan Ka'bah, mengingat 35 tahun yang lalu telah terjadi peristiwa dihancurkannya tentara bergajah milik Abrahah yang hendak merusak Ka'bah. Hal tersebut membuat orang-orang Quraisy tidak berani melakukannya karena takut ditimpa azab seperti yang telah dialami pasukan Abrahah 35 tahun lalu. 

 

Namun salah seorang di antara mereka yang bernama Al-Walid Ibnul Mughirah nekat membongkar Ka'bah. Dia berkata kepada orang-orang Quraisy: "Kalian ingin menghancurkan Ka'bah dengan tujuan memperbaikinya atau memperburuknya?"

 

Jawab mereka: "Kami ingin memperbaikinya". "Kalau begitu Allah tidak akan menghancurkan orang-orang yang berbuat baik".

 

Akhirnya, ia mulai mengambil cangkulnya dan membongkar Ka'bah sedikit demi sedikit. Pada malam itu, tidak seorang pun yang berani mengikuti dirinya membongkar Ka'bah. 

 

Orang-orang mulai menunggu dan menanti apa yang akan terjadi pada malam itu karena khawatir Al-Walid terkena azab seperti Abrahah dan pasukannya. Mereka berkata: "Jika dia ditimpa musibah, kami tidak akan membongkar Ka'bah sama sekali dan kita kembalikan Ka'bah sebagaimana sedia kala. Namun jika ia selamat, berarti Allah telah ridha dengan apa yang kita lakukan. Maka kita runtuhkan Ka'bah".

 

Pada pagi harinya, Al-Walid tetap dalam keadaan sehat. Ia pun kembali melanjutkan membongkar Ka'bah dan akhirnya orang-orang ikut membantunya. Mereka kemudian membongkar Ka'bah seluruhnya hingga fondasi Ibrahim Alaihis salam, sirah Ibnu Hisyaam. 

 

Mereka menggantikan semua baru Ka'bah dengan batu yang baru, kecuali batu Hajar Aswad. Ketika mereka sedang membangun Ka'bah, salah seorang dari mereka berkata, sambil mengingatkan: "Wahai kaum Quraisy sekalian, janganlah kalian menggunakan biaya untuk membangun Ka'bah, kecuali dari hasil penghasilan yang baik. Jangan sampai di dalamnya ada hasil zina, hasil jual beli riba, dan hasil sebab menzalimi seseorang", sirah Ibnu Hisyaam. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement