Rabu 17 Jun 2020 21:51 WIB

 Belasan ASN di Bogor Terpapar Covid-19, Dinkes Terbanyak

Dari jumlah itu, terdapat tiga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menjadi perseba

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Agus Yulianto
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim.
Foto: Republika/Nugroho Habibi
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Jumlah pasien positif Covid-19 di Kota Bogor mencapai 162 kasus dan telah menyasar para aparatur sipil negara (ASN). Hingga Selasa, (16/6) setidaknya telah terkonfirmasi 17 ASN di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.

Dari jumlah itu, terdapat tiga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menjadi persebaran. Dinas Kesehatan (Dinkes) yang menjadi OPD terdepan dalam menagani kasus Covid-19 menjadi yang terbanyak terinfeksi dengan jumlah sembilan kasus.

"Kalau kita bicara di Pemkot Bogor, klaster dinkes itu sembilan orang dan satu meninggal," kata Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, di Kota Bogor, Selasa.

Sementara, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Setwan) sebanyak tiga kasus dan lima kasus yang paling baru di Badan Kepegawaian, Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Bogor. Dedie menduga, banyaknya kasus yang ditemukan di lingkungan ASN lantaran mereka masih bekerja secara rutin dan berada dalam satu ruangan.

"Ini kemungkinan kebanyakan dari kasus itu juga berasal dari kelompok pekerja yang bekerja rutin, seperti dalam ruangan dan ber-AC," kata Dedie yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bogor itu.

Dedie menyatakan, pihaknya akan segera melakukan evaluasi pengaturan kerja para ASN yang masuk kantor. Meskipun pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diperlonggar, dia menegaskan, pandemi Covid-19 di Kota Bogor sama sekali belum reda apalagi berkahir.

"Itu juga pasca PSBB transisi. Dari situ harus mengevaluasi diri, bagaimana penanganan pencegahan penularan Covid-19," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement