REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Zakir Abdul Karim Naik atau Zakir Naik kerap menjadi perbincangan. Terlebih, setelah banyak beredar berita penolakan terhadap ceramah yang ia sampaikan.
Di luar berita panas yang beredar, Zakir Naik termasuk memiliki pengaruh kuat di India, tempat ia lahir. Bahkan, ia mendapat peringkat ketiga Guru Spiritual Terbaik di India.
Zakir Naik lahir di Mumbai (Bombay pada waktu itu), India pada 18 Oktober 1965. Ia diketahui merupakan keturunan Konkani. Pria yang kini berusia 55 tahun ini pernah bersekolah di St. Peter's High School (ICSE) di kota Mumbai.
Zakir Naik merupakan cendekiawan Muslim, dai, serta mubaligh. Ia juga sering menulis buku-buku keislaman dan perbandingan agama. Secara profesi, ia merupakan seorang dokter medis.
Setelah lulus SMA, ia bergabung dengan Kishinchand Chellaram College. Di sana ia mempelajari kesehatan di Topiwala National Medical College dan Nair Hospital di Mumbai dan mendapatkan gellar MBBS-nya di University of Mumbai. Pada 1991 ia berhenti bekerja sebagai dokter medis dan memilih fokus dalam dunia dakwah.
Di India, Zakir Naik merupakan pendiri sekaligus Presiden Islamic Research Foundation (IRF). Organisasi nirlaba ini memiliki dan menyiarkan jaringan saluran TV gratis Peace TV dari Mumbai, India.
Sejak 29 tahun yang lalu, ia rajin berceramah dan menulis sejumlah buku tentang Islam dan perbandingan agama. Ia juga menulis berbagai hal yang ditujukan menghapus keraguan tentang Islam.
Sejumlah artikel miliknya kerap diterbitkan di majalah India, seperti Islamic Voice. Karena karyanya tersebut, Zakir Naik memperoleh beberapa penghargaan baik taraf nasional maupun internasional.
Salah satu media India, yakni Indian Express, mendaulat Zakir Naik masuk dalam daftar 100 Orang India Terkuat 2009. Ia mendapatkan posisi ke-82 dari satu miliar penduduk India dalam edisi 22 Februari 2009.
Ia juga menduduki peringkat ketiga dalam daftar khusus 10 Guru Spiritual Terbaik India. Ia berada di bawah Baba Ramdev serta Sri Sri Ravi Shankar, dan menjadi satu-satunya Muslim di daftar tersebut.
Pad 1 Maret 2015, Zakir Naik mendapatkan penghargaan tertinggi dari Pemerintah Saudi Arabia, King Faisal International Prize (KFIP). KFIP merupakan penghargaan terhadap karya-karya luar biasa dari individu dan lembaga dalam lima katagori.
Kategori tersebut adalah Dakwah Islam, Studi Islam, Bahasa dan Sastra Arab, Kedokteran, serta Ilmu Pengetahuan. Penghargaan itu disampaikan secara langsung oleh Raja Salman bin Abdul Aziz.
Atas penghargaan tersebut, Zakir Naik menerima sertifikat, medali kenang-kenangandari emas 24 karat seberat 200 gram dan cek sebesar 200 ribu dolar AS. Dalam acara penganugerahan penghargaan itu, Zakir menyatakan dirinya akan menyumbangkan semua hadiah uang untuk digunakan oleh Peace TV.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
