Jumat 19 Jun 2020 15:49 WIB

Profil Zakir Naik, Pria yang Paling Dicari di India

Pada 2017, pemerintah India mencabut paspor Zakir Naik.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Profil Zakir Naik, Pria yang Paling Dicari di India. Penceramah asal India, Zakir Naik di Baruga AP Pettarani, Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. Ilustrasi
Foto: Antara/Dewi Fajriani
Profil Zakir Naik, Pria yang Paling Dicari di India. Penceramah asal India, Zakir Naik di Baruga AP Pettarani, Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus penyerangan yang terjadi di Dhaka, Bangladesh, menjadi awal dari kisah pencarian pria dengan nama Zakir Abdul Karim Naik. Pria yang dikenal dengan nama Zakir Naik ini menghilang dari negara asalnya, India, beberapa waktu setelah penyerangan tersebut.

Salah seorang pelaku bom mengatakan kepada penyelidik, aksi teror ini dipengaruhi oleh ceramah Zakir Naik yang ia tonton di Youtube. Badan Investigasi Nasional (NIA) lantas mengajukan kasus terhadap Zakir Naik di bawah undang-undang kegiatan pencegahan dan aturan lain dalam KUHP India.

Baca Juga

Hingga saat ini, pria ini belum menginjakkan kembali kakinya ke negara tempat ia dilahirkan. Sementara di negara tersebut, muncul berbagai tuntutan terhadapnya dan sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Zakir Naik diketahui saat ini tinggal di Malaysia. Kerajaan Malaysia memberinya perlindungan, setelah negara lain seperti Kanada dan Inggris menolak permohonan visanya.

Berdasarkan situs berita India Today, Zakir Naik mulai dikenal publik pada era 1990-an. Ia terkenal lewat aktivitas dakwahnya bersama Islamic Research Foundation (IRF), atau Yayasan Penelitian Islam.

Di awal 2000, videonya yang mengunggulkan agama Islam di atas agama-agama lain, mengundang perdebatan dari sejumlah pihak. Di lain pihak, para pendukungnya memanggil Zakir Naik sebagai ahli perbandingan agama.

Ia juga sempat meluncurkan saluran televisi bernama, Peace TV English. Stasiun televisi berbasis di Dubai itu khusus menyebarkan ajaran-ajaran Islam dalam bahasa Inggris.

Tak lama kemudian, saluran Peace TV juga terbit dalam versi Urdu dan Bangla. Saluran televisi itu telah dilarang tayang di banyak negara atas tuduhan menyebarkan ujaran kebencian.

Zakir Naik, yang memiliki hampir 17,5 juta pengikut di Facebook, tidak disukai di beberapa negara karena pandangannya. Terutama setelah ia menyatakan menukungan Alqaidah dan Usamah bin Laden.

Baca juga: Maybor Stanislas, Uskup Mualaf yang Kini Menjadi Dai

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement