Sabtu 20 Jun 2020 16:47 WIB

Semarang Izinkan Tempat Wisata dan Hiburan Kembali Buka

Wali Kota Semarang mengizinkan tempat karaoke buka kembali.

Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di kawasan wisata Museum Cagar Budaya Lawang Sewu, Semarang, Jawa Tengah, Ahad (15/3/2020).
Foto: Antara/Aji Styawan
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di kawasan wisata Museum Cagar Budaya Lawang Sewu, Semarang, Jawa Tengah, Ahad (15/3/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah Kota Semarang akan mulai mengizinkan tempat wisata dan hiburan di Ibu Kota Jawa Tengah itu dibuka kembali mulai 22 Juni 2020. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, pelonggaran itu seiring dengan perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) yang mulai berlaku 22 Juni hingga 5 Juli 2020.

Selain memenuhi protokol kesehatan, kata dia, pengelola tempat wisata dan hiburan diwajibkan membatasi jumlah pengunjung hingga menjadi setengah dari kapasitas yang seharusnya.

"Misalnya kapasitas objek wisata Goa Kreo yang bisa memuat hingga 800 orang, maka harus bisa dipastikan setelah 400 pengunjung, tidak boleh lagi ada yang masuk," katanya di Semarang, Sabtu (20/6).

Selain itu, ia juga meminta petugas objek wisata tegas kepada para pengunjung untuk menerapkan SOP kesehatan serta menjaga jarak fisik.

Ia mengungkapkan sudah banyak keinginan dari pengelola tempat wisata dan hiburan untuk segera kembali beroperasi. "Yang paling ingin agar segera dibuka lagi itu pengelola tempat karaoke keluarga," katanya.

Wali kota yang akrab disapa Hendi ini mengizinkan tempat karaoke buka kembali dengan syarat tetap menjalankan protokol kesehatan serta tanpa pemandu lagu.

Selain di bidang pariwisata, kata dia, pelonggaran juga diberikan untuk kegiatan pernikahan dan pemakaman.

Ia menjelaskan selain selalu menerapkan SOP kesehatan, pelaksanaan pernikahan juga harus membatasi jumlah tamu yang hadir, yakni maksimal 50 orang atau setengah dari kapasitas gedung yang digunakan.

Ia menambahkan upaya medis dan ekonomi dilakukan beriringan dalam upaya menggerakkan perekonomian menuju normal baru. "Medis dan ekonomi sama-sama penting, oleh karena itu harus berjalan beriringan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement