Ahad 21 Jun 2020 01:50 WIB

Makam Sunan Kudus Kembali Didatangi Peziarah

Ada protokol kesehatan yang harus dipatuhi untuk berziarah ke Mamam Sunan Kudus.

Warga melintas di depan Masjid Menara Kudus di Desa Kauman, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (6/5/2020). Masjid yang merupakan bangunan cagar budaya yang berarsitektur perpaduan budaya Islam dengan budaya Hindu tersebut dibangun pada masa Sunan Kudus pada tahun 1549 Masehi dan menjadi objek wisata ziarah ke makam Sunan Kudus yang terletak di sisi barat kompleks masjid itu
Foto: ANTARA/YUSUF NUGROHO
Warga melintas di depan Masjid Menara Kudus di Desa Kauman, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (6/5/2020). Masjid yang merupakan bangunan cagar budaya yang berarsitektur perpaduan budaya Islam dengan budaya Hindu tersebut dibangun pada masa Sunan Kudus pada tahun 1549 Masehi dan menjadi objek wisata ziarah ke makam Sunan Kudus yang terletak di sisi barat kompleks masjid itu

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Wisatawan dari berbagai daerah mulai memadati objek wisata Menara Kudus, Jawa Tengah, dengan mengikuti protokol kesehatan, mengingat masih dalam masa pandemi penularan penyakit virus corona (Covid-19). Pantauan Antara, Sabtu, terlihat kawasan objek wisata Menara Kudus dipenuhi pengunjung yang sebagian besar memakai masker.

"Saya memahami bahwa hingga kini memang masih masa pandemi Covid-19, jadi beribadah dengan ziarah ke makam wali tetap dilakukan dengan tetap mengikuti aturan protokol kesehatan," kata salah satu peziarah asal Semarang, Dwi Rahayu, di areal Makam Sunan Kudus, Sabtu.

Baca Juga

Dwi mengatakan, Makam Sunan Kudus masih belum ramai pengunjung. Setelah lama harus berdiam diri, tidak beraktivitas di luar rumah, ia mencoba berziarah ke makam wali.

photo
Warga beraktivitas di kompleks Masjid Menara Kudus di Desa Kauman, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (6/5/2020). Masjid yang merupakan bangunan cagar budaya yang berarsitektur perpaduan budaya Islam dengan budaya Hindu tersebut dibangun pada masa Sunan Kudus pada tahun 1549 Masehi dan menjadi objek wisata ziarah ke makam Sunan Kudus yang terletak di sisi barat kompleks masjid itu - (Antara/Yusuf Nugroho)

Untuk menghindari penularan virus corona, Dwi bersama tiga temannya yang lain dari rumah telah mempersiapkan diri dengan memakai masker, membawa cairan pembersih tangan, maupun sabun untuk mencuci tangan. Menurut Dwi, itu sudah menjadi kebiasaan di tengah pandemi virus corona.

Ketika berada di objek wisata, Dwi mencuci tangan dan berwudhu. Dia juga melihat suasana saat berpelesiran. Ketika objek yang disambangi ramai, ia cenderung menahan diri untuk tidak masuk ke sana.

Pernyataan senada diungkapkan Ngaliman, peziarah asal Kabupaten Rembang. Ia mengakui bahwa sebelum berangkat ke makam wali terlebih dahulu mempersiapkan diri membawa masker, cairan pembersih tangan, dan sabun cuci tangan.

"Ketika di tempat makam, rombongan juga saya ingatkan untuk tidak masuk terlebih dahulu ketika padat pengunjung," ujarnya.

Ngaliman mengaku berani pergi ziarah karena memakai mobil pribadi sehingga potensi kontak dengan orang lain bisa diminimalkan. Terlebih lagi, kata dia, selain memakai masker sebelum masuk makam juga mencuci tangan dengan sabun karena selama ini memang sudah mulai beradaptasi dengan kebiasaan baru di tengah pandemi Covid19.

Sementara itu, Soleh, wisatawan asal Madura yang berkunjung ke Makam Sunan Muria, mengakui hal yang sama bahwa sebelum memasuki kawasan objek wisata tanpa diminta sudah memakai masker dan mencuci tangan dengan sabun.

"Menyadari bahwa saya bersama rombongan dari luar kota, sehingga selain menjaga agar tidak terular juga harus mengikuti aturan yang diberlakukan di objek wisata Sunan Muria," ujarnya.

Ketika di dalam makam, kata dia, memang ada aturan pembatasan jumlah pengunjung yang masuk, namun karena masih sepi sehingga bisa berdoa agak lama. Berdasarkan keterangan dari pihak Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus wisatawan yang berziarah ke Makam Sunan Kudus mulai terlihat setelah Lebaran, namun mereka diminta mematuhi protokol kesehatan.

Di sejumlah tempat juga ditempel tulisan kewajiban bagi setiap pengunjung memakai masker dan mencuci tangan dengan sabun di air mengalir yang sudah disediakan di pintu masuk. Pengunjung juga diminta menjaga jarak fisik antar pengunjung, termasuk jumlah pengunjung yang hendak memasuki area makam juga dibatasi agar bisa saling menjaga jarak fisik.

Bagi pengunjung yang tidak mematuhi protokol kesehatan, petugas jaga akan melarang masuk area makam.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement