Ahad 21 Jun 2020 05:59 WIB

Saudi Cabut Pembatasan Sosial di Seluruh Wilayah

Pencabutan pembatasan sosial jadi upaya Riyadh jalani aktivitas normal.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nora Azizah
Arab Saudi akan mencabut pembatasan sosial di seluruh wilayah negaranya pada Ahad (21/6) (Foto: ilustrasi Covid-19 Arab)
Foto: Reuters
Arab Saudi akan mencabut pembatasan sosial di seluruh wilayah negaranya pada Ahad (21/6) (Foto: ilustrasi Covid-19 Arab)

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi akan mencabut pembatasan sosial di seluruh wilayah negaranya pada Ahad (21/6). Ini menjadi upaya Riyadh untuk kembali menjalani aktivitas normal di tengah pandemi Covid-19.

Dilansir laman Al-Arabiya, Ahad, dalam pengumuman yang dirilis pada Sabtu (20/6), Kementerian Dalam Negeri Saudi mengatakan semua kegiatan ekonomi dan komersial akan diizinkan beroperasi kembali. Hal itu mengingat mereka mematuhi langkah-langkah pencegahan penularan Covid-19.

Baca Juga

Kendati demikian, langkah-langkah penjarakan sosial harus tetap diterapkan. Setiap warga yang keluar rumah atau berada di tempat umum diwajibkan mengenakan masker. Pertemuan lebih dari 50 orang dilarang keras. Mereka yang mengabaikan peraturan tersebut akan disanksi.

Menurut laporan stasiun televisi pemerintah, al-Ekhbariya, masjid-masjid di Makkah telah bersiap beroperasi kembali pada Ahad. Kegiatan salat berjamaah di kota itu telah dihentikan selama tiga bulan terakhir.

Namun Kementerian Dalam Negeri Saudi mengatakan semua perjalanan internasional akan tetap ditangguhkan sampai pemberitahuan lebih lanjut. Perbatasan darat serta laut pun tetap ditutup. Dengan demikian, warga asing yang hendak berkunjung ke Saudi untuk keperluan wisata atau menunaikan ibadah haji masih belum bisa memperoleh izin.

Menurut seorang juru bicara Otoritas Umum Penerbangan Sipil Saudi, keputusan untuk melanjutkan aktivitas penerbangan dari dan ke luar negeri sedang ditinjau oleh komite khusus. Juru bicara Kementerian Kesehatan Saudi Mohammed al-Abd al-Ali mengingatkan pencabutan pembatasan bukan berarti pandemi telah berakhir.

“Virus itu masih ada, virusnya akti. Pandemi masih berlangsung dan masih belum ada vaksin. Penelitian sedang berlangsung dan kita berharap. Protokol perawatan terus diperbarui,” kata al-Abd al-Ali.

Dia mendesak warga tetap mematuhi tindakan pencegahan. “Kembalinya ke yang normal sekarang mungkin, tapi harus dilakukan dengan hati-hati,” ujarnya.

Saat ini Saudi memiliki 154 ribu kasus Covid-19. Sebanyak 1.230 orang di negara tersebut telah meninggal akibat terinfeksi virus tersebut.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement