Selasa 23 Jun 2020 06:03 WIB

Arab Saudi akan Gelar Ibadah Haji dengan Jamaah Terbatas

Yang diizinkan berhaji adalah warga, termasuk warga asing yang tinggal di Arab Saudi.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Kabah di Masjidil Haram
Foto: Ihram.co.id
Kabah di Masjidil Haram

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Pemerintah Arab Saudi telah memutuskan untuk tetap menyelenggarakan ibadah haji tahun ini. Namun, jumlah jamaah akan dibatasi guna mencegah penyebaran Covid-19. Mereka yang diizinkan menunaikan ibadah haji tahun ini adalah warga, termasuk warga asing dari berbagai negara, yang tinggal di Saudi.

"Karena kelanjutan pandemi dan risiko virus corona menyebar di ruang-ruang ramai dan pertemuan besar, dan penularannya antarnegara, serta peningkatan infeksi rata-rata secara global, telah diputuskan bahwa haji untuk tahun ini akan diadakan dengan jumlah jamaah sangat terbatas dari berbagai kewarganegaraan yang sudah tinggal di Arab Saudi yang dapat menunaikannya,” kata Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Saudi dalam pernyataan yang dirilis pada Senin (22/6), dikutip laman al-Arabiya.

Baca Juga

Saudi mengungkapkan, keputusan itu diambil guna memastikan pelaksanaan ibadah haji tetap aman. Kerajaan pun akan memantau semua tindakan pencegahan dan penerapan protokol jaga jarak sosial guna mencegah adanya penularan Covid-19 di kalangan jamaah. 

Pada akhir Februari lalu, Saudi memutuskan menangguhkan sementara kedatangan umat Muslim dari berbagai negara yang ingin melaksanakan umroh. Penangguhan itu pun diberlakukan bagi warga Saudi pada 4 Maret. 

 

Kemudian, pada pertengahan Maret, Saudi mulai menangguhkan sholat berjamaah di masjid. Semua hal itu dilakukan semata-mata untuk mengekang penyebaran Covid-19.  

Namun, Saudi telah memutuskan mencabut pembatasan sosial di seluruh wilayah negaranya pada Ahad (21/6). Langkah itu menjadi upaya Riyadh untuk kembali menjalani aktivitas normal di tengah pandemi Covid-19. 

Dalam pengumuman yang dirilis pada Sabtu (20/6), Kementerian Dalam Negeri Saudi mengatakan, semua kegiatan ekonomi dan komersial diizinkan beroperasi kembali. Kendati demikian, langkah-langkah jaga jarak sosial harus tetap diterapkan. 

Setiap warga yang keluar rumah atau berada di tempat umum diwajibkan mengenakan masker. Pertemuan lebih dari 50 orang dilarang keras. Mereka yang mengabaikan peraturan tersebut akan disanksi. 

Masjid-masjid di Makkah pun bersiap menggelar kembali sholat berjamaah setelah ditangguhkan selama tiga bulan terakhir. Namun, Kemendagri Saudi mengatakan, semua perjalanan internasional akan tetap ditangguhkan sampai pemberitahuan lebih lanjut. Perbatasan darat serta laut pun tetap ditutup.

Sejauh ini Saudi memiliki 161 ribu kasus Covid-19. Korban di Saudi meninggal mencapai 1.307 jiwa. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement