Selasa 23 Jun 2020 09:11 WIB

Sapuhi Bersyukur Haji Masih Bisa Diselenggarakan

Ketua Umum Sapuhi berharap haji dapat menurunkan rahmat Allah.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Ani Nursalikah
Sapuhi Bersyukur Haji Masih Bisa Diselenggarakan. Ketua Umum Sarikat Penyelenggara Umrah Haji Indonesia (Sapuhi), Syam Resfiadi.
Foto: dok. Istimewa
Sapuhi Bersyukur Haji Masih Bisa Diselenggarakan. Ketua Umum Sarikat Penyelenggara Umrah Haji Indonesia (Sapuhi), Syam Resfiadi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Sarikat Penyelenggara Umrah Haji Indonesia (Sapuhi) Syam Resfiadi mengaku bersyukur ibadah haji masih dapat dilaksanakan, meski hanya diberlakukan untuk pemukim di Arab Saudi. Keputusan ini diambil untuk mencegah terpaparnya virus Covid-19.

"Alhamdulillah ibadah syariat rukun Islam kelima tetap berjalan walau hanya untuk penduduk lokal," kata Syam saat dihubungi, Selasa (23/6).

Baca Juga

CEO PT Patuna Mekar Jaya ini berharap pelaksanaan ibadah haji terbatas ini dapat menurunkan rahmat Allah karena masih ada yang mengagungkan kebesaraan Allah SWT melalui ibadah haji. Dengan masih diselenggarakannya ibadah haji mudah-mudah Allah angkat semua bala di dunia.

"Semoga gaungnya dapat menunjukkan keagungan Allah SWT sebagai Pencipta Alam Semesta ini ke seluruh dunia," ujarnya.

Syam mengaku, secara pribadi dan organisasi tidak bisa berbuat banyak dengan keputusan Pemerintah Arab Saudi, yang mengerluarkan kebijakan ibadah haji hanya dibuka khusus untuk jamaah lokal. Kebijakan ini harus disikapi dengan lapang dada karena pandemi masih belum sirna di dunia.

"Tidak ada untuk orang dari luar Arab Saudi. Maka yang harus kita lakukan adalah bersabar," katanya.

Syam memastikan sebagai swasta penyelenggara ibadah haji khusus (PIHK) siap jika Pemerintah Arab Saudi mengeluarkan kebijakan haji tidak hanya untuk pemukim setempat. Tentunya kesiapan ini dengan tetap mentaati protokol kesehatan demi mencegah terpaparya Covid-19.

"Insya Allah kami PIHK selalu siap jika persyaratannya mudah dan masih ada waktu serta Kemenag mengizinkan," katanya

Meski demikian,  kita tidak boleh banyak berharap, kecuali hanya mengharapkan keridhoan Allah SWT. Karena apa yang terjadi terhadap penyelenggaraan haji tahun ini merupakan kehendak Allah SWT dan kita sebagai hamba hanya bisa pasrah.

"Semua kehenda Allah, dengan kehendak Allah itu sendiri, jika terjadi maka terjadilah," katanya.

Seperti diketahui, keputusan membatasi jamaah haji itu diambil karena masih adanya ancaman pandemi Covid-19 dan demi menjaga kesehatan masyarakat global. Keputusan ini disampaikan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, Senin (22/6).

Kementerian itu mengatakan keputusan tersebut dikeluarkan, karena masih terjadi penyebaran pandemi. Sangat beresiko jika haji dibuka secara norma, Covid-19 masih aktif menyebar di tempat-tempat yang ramai dan pertemuan besar termasuk kegiatan ibadah haji.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement