Selasa 23 Jun 2020 11:21 WIB

IPHI: Keputusan Haji Arab Saudi Rasional dan Bijak 

Haji 2020 dilaksanakan terbatas.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Ani Nursalikah
IPHI: Keputusan Haji Arab Saudi Rasional dan Bijak . Suasana Masjidil Haram yang sepi akibat pandemi Corona.
Foto: anadolu agency
IPHI: Keputusan Haji Arab Saudi Rasional dan Bijak . Suasana Masjidil Haram yang sepi akibat pandemi Corona.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) menilai, keputusan akhir Kerajaan Arab Saudi bahwa haji 2020 hanya dilaksanakan secara terbatas sudah tepat. Keputusan tersebut dinilai mampu menyelamatkan jutaan jamaah haji di seluruh dunia dari terpaparnya Covid-19.

"Keputusan akhir Kerajaan Arab Saudi bahwa haji 2020 hanya dilaksanakan secara terbatas merupakan Keputusan yang rasional dan bijak," kata Ketua Umum PP IPHI Ismed Hasan Putro saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (23/6).

Baca Juga

Ismed mengatakan, semua pihak yang berkepentingan dengan penyelenggaraan ibadah haji harus bisa memahami dan menerimanya secara legawa dan sabar. Tentu saja, yang harus sabar menerima keputusan ini adalah calon jamaah haji dari Indonesia.

"Karena memang, terkait penyelenggaraan haji merupakan kewenangan penuh Arab Saudi, juga adanya faktor penyebabnya yaitu wabah Covid-19," ujarnya.

Warga Arab Saudi yang positif terinfeksi Covid-19 sudah di atas 160 ribu orang. "Logika yang rasional jika keselamatan jamaah agar tidak terdampak Covid-19 menjadi pertimbangan utama," katanya.

Menurut dia, merupakan keputusan yang wajar, jika fakta soal Covid-19 itu menjadi faktor dominan dari Arab Saudi mengambil keputusan pembatasan pelaksanaan haji 2020, hanya untuk warga Arab Saudi atau warga negara asing yang memang sudah atau sedang berada di Arab Saudi saja. 

"Harapan saya semoga Arab Saudi dapat memaksimalkan jumlah jamaah haji terbatas itu," katanya.

Menurut dia, pemaksimalan jumlah haji terbatas itu agar pada 2021 dan tahun selanjutnya kuota haji dari KSA sendiri dapat dialihkan untuk menambah kuota jamaah dari negara yang pada 2020 ini batal diberangkatkan. Jika ada 500 ribu warga Arab Saudi dan asing pada 2020 ini diberi prioritas menunaikan haji 2020.

"Maka kuota 500 ribu orang 2021 dapat secara bertahap dialokasikan untuk menambah calon jamaah haji dari negara lain," katanya.

Ismed mengatakan, dengan telah ditetapkannya pelaksanaan haji 2020 secara terbatas oleh Arab Saudi. Diharapkan tidak perlu lagi ada polemik terkait pelaksanaan dan keberangkatan haji 2020.

Ismed berpesan, khusus kepada calon jamaah haji Indonesia 2020 yang insya Allah akan menjadi prioritas utama pada Keberangkatan haji 2021. Jamaah diharapkan senantiasa bersabar, tetap tawadhu dan khusyuk dalam mengelola dan mempersialkan diri. 

"Hal itu perlu dilakukan agar pada 2021 jamaah haji Indonesia mempunyai persiapan dan bekal yang lebih baik dan mumpuni," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement