Kamis 25 Jun 2020 18:06 WIB

Insiden Perusakan Makam Baqi Madinah Pernah Terjadi 1925 M

Makam Baqi Madinah pernah dirusak pada 1925 Masehi.

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Makam Baqi Madinah pernah dirusak pada 1925 Masehi. Suasana pemakaman para sahabat dan syuhada di Komplek Makam Baqi, Madinah.
Foto: Ismar Patrizki/Antara
Makam Baqi Madinah pernah dirusak pada 1925 Masehi. Suasana pemakaman para sahabat dan syuhada di Komplek Makam Baqi, Madinah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Masih dalam suasana Idul Fitri 1345 H, tepatnya pada Rabu 8 Syawal 1345 H atau 21 April 1925, pemakaman Jannatul al-Baqi di kota suci Madinah rata dengan tanah. Makam-makam istri Nabi Muhammad SAW, para sahabat dihancurkan pemerintah Arab Saudi yang kala itu dipimpin Ibnu Saud, beraliran Wahabi.   

Tidak berhenti di Madinah, kaum Wahabi itu juga memasuki kota Makkah di tahun yang sama 1925 H. Mereka menghancurkan pemakaman Jannat al-Mualla Makkah, pemakaman orang-orang terkasih Rosulullah SAW di mana ibu, istri, kakek dan leluhur Nabi Muhammad dimakamkan.    

Baca Juga

Penghancuran makam di tanah Hijaz oleh Wahabi masih berlanjut hingga hari ini. Menurut beberapa ulama, apa yang terjadi di Arab Saudi sebenarnya adalah konspirasi yang direncanakan orang-orang zionis Yahudi untuk melawan Islam, dengan kedok tauhid.   

Tujuan utamanya adalah secara sistematis untuk menghapus pusaka dan warisan Islam dan seluruh sisa-sisa peninggalannya. Sehingga di masa mendatang, umat Islam tidak akan memiliki ketertarikan lagi dengan sejarah agama mereka  

Dilansir dari Abna24 pada (31/5), Al-Baqi sendiri berarti sebuah kebun pohon. Kemudian dikenal dengan nama Jannat al-Baqi karena kesucian tempat tersebut, karena di dalamnya merupakan pemakaman para sahabat-sahabat Nabi SAW dan kerabat Nabi SAW. 

Sahabat pertama yang dimakamkan di al-Baqi adalah Utsman bin Madh’un yang meninggal pada 3 Sha'ban tahun ke-3 Hijrah.

Nabi SAW memerintahkan beberapa pohon untuk ditebang, dan di tengah-tengahnya, Nabi saw menguburkan sahabatnya dengan menempatkan dua batu di atasnya. 

Tahun berikutnya, putra Nabi SAW, Ibrahim meninggal dunia saat masih bayi. Nabi menangis sedih, lalu Nabi  juga memakamkan anaknya di Jannat Al-Baqi. 

Penduduk Madinah, kemudian mulai menguburkan sanak keluarga mereka di Jannat Al-Baqi, karena Nabi Muhammad biasa memberikan salam orang-orang yang dimakamkan di al-Baqi. 

Rasulullah  mengatakan, "Salam sejahtera untukmu, wahai orang- orang beriman! Insya Allah, kami akan segera bergabung dengan kalian. Ya Allah, ampunilah para penghuni al-Baqi,"

Tanah pemakaman al-Baqi kemudian mulai diperluas. Hampir 7.000 sahabat Nabi saw dimakamkan di sana, termasuk juga Ahlul bait, Imam Hasan bin Ali, Imam Ali bin al-Husain, Imam Muhammad al-Baqir, dan Imam Ja'far al-Sadiq.  

Selain itu kerabat Rasulullah yang dimakamkan di al-Baqi adalah bibi Safiya dan Aatika, dan bibi Fatima bint al-Asad, ibu dari Imam Ali. Khalifah ketiga Usman dimakamkan di luar al-Baqi, tetapi karena perluasa sehingga, makamnya masuk wilayah Al-Baqi. Pada tahun-tahun berikutnya, cendekiawan Muslim hebat seperti Malik bin Anas dan banyak lainnya, dimakamkan di Al-Baqi.

 

Sumber: https://en.abna24.com/news//8th-shawwal-sacrilegious-act-of-destroying-holy-shrines-in-jannat-al-baqi-cemetery_1042023.html

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement