Ahad 28 Jun 2020 15:20 WIB

Pemkot Bandung Sarankan Sembelih Hewan Kurban ke RPH

Pemotongan kurban oleh jasa profesional seperti RPH bisa minimalisir Covid-19.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Indira Rezkisari
Hewan Kurban (Ilustrasi). Pemkot Bangudng mengharuskan pemotongan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha harus menerapkan protokol kesehatan berdasarkan surat edaran Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Pertanian (Kementan).
Foto: Republika TV/Muhamad Rifani Wibisono
Hewan Kurban (Ilustrasi). Pemkot Bangudng mengharuskan pemotongan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha harus menerapkan protokol kesehatan berdasarkan surat edaran Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Pertanian (Kementan).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyarankan masyarakat yang hendak menyembelih hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha mendatang menyewa tukang atau menyembelih di Rumah Potong Hewan (RPH). Langkah tersebut dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang masih berlangsung.

Kabag Kesra Pemkot Bandung, Bambang Sukardi, mengatakan pemotongan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha harus menerapkan protokol kesehatan berdasarkan surat edaran Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Pertanian (Kementan). Tujuannya untuk menekan penyebaran virus corona di masyarakat.

Baca Juga

"Terutama kepada seluruh panitia kurban yang ada di DKM masing-masing, tetap secara komitmen harus menaati protokol kesehatan di antaranya memasang alat pelindung diri minimal masker, itu wajib," katanya, Ahad (28/6).

Selain itu, menurutnya tempat pemotongan hewan kurban harus bersih dan terlebih dahulu disemprot disinfektan. Termasuk peralatan yang digunakan menyembelih harus bersih dan tetap menjaga jarak. Selain itu harus terdapat tempat mencuci tangan.

Ia mengatakan, sejak sholat id hingga pemotongan hewan kurban tetap harus menerapkan standar protokol kesehatan. Selain itu, Bambang pun mengingatkan agar kepanitiaan tidak terlalu banyak untuk mencegah kerumunan atau bisa disiasati dengan menggunakan jasa orang profesional.

"Gunakan orang profesional yang memotong (kurban). Nah, ada juga yang pemotongannya di RPH, tapi pencacagannya (mencacah) oleh masyarakat, ini pun menimbulkan kerawanan," katanya.

Namun begitu, katanya jika menggunakan jasa orang profesional tetap menerapkan protokol kesehatan, memiliki surat sehat, sudah di rapid tes sehingga bisa meminimalisasi potensi Covid-19.

"Makanya masalah disiplin harus menjadi pedoman paling pokok oleh warga masyarakat, jadi kalau sudah dipercayakan kepada panitia, sudahlah lepaskan saja. Biar mereka yang mengatur daripada ambil risiko, anak-anak jangan sampai nonton berkerumun, mereka harus tetap di rumah," katanya.

Bambang menambahkan, kegiatan yang patut diperhatikan oleh DKM mesjid adalah saat pembagian daging kurban. Menurutnya, tidak boleh ada kerumunan saat pembagian. Katanya, panitia bisa mengatur hal tersebut agar tidak terdapat kerumunan.

Wali Kota Bandung, Oded M Danial meminta agar masyarakat tetap melaksanakan protokol kesehatan saat merayakan hari Idul Adha termasuk saat penyembelihan hewan kurban. Menurutnya, masyarakat harus tetap waspada dan berhati-hati.

"Saya mengimbau kepada semua warga Kota Bandung DKM dan tokoh masyarakat, dalam rangka Idul Adha, saat sholat id, tetap harus dijaga protokol kesehatannya, ada pun bisa di masjid atau lapangan yang penting jaga jaraknya," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement