Senin 29 Jun 2020 09:39 WIB

Great Eastern Life-Bank Muamalat Kerja Sama Bancassurance

Kerja sama bancassurance mendorong penetrasi asuransi syariah di Indonesia.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolandha
Great Eastern Life Indonesia dan Bank Muamalat Indonesia mengumumkan kerja sama strategis peluncuran bancassurance.
Foto: Republika/Prayogi
Great Eastern Life Indonesia dan Bank Muamalat Indonesia mengumumkan kerja sama strategis peluncuran bancassurance.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Great Eastern Life Indonesia dan Bank Muamalat Indonesia mengumumkan kerja sama strategis peluncuran bancassurance. Produk asuransi syariah tersebut diperuntukan bagi nasabah Bank Muamalat yang melakukan pinjaman untuk pembiayaan (credit life) dengan nama Asuransi Great Hasanah Pembiayaan.

Direktur Keuangan Great Eastern Life Indonesia, Fauzi Arfan menyampaikan kerja sama ini merupakan upaya untuk memberikan perlindungan bagi masyarakat Indonesia khususnya untuk perlindungan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Diharapkan melalui kerja sama strategis yang dilakukan antara Great Eastern Life Indonesia dan Bank Muamalat dapat mendorong penetrasi asuransi jiwa syariah di Indonesia.

Baca Juga

"Asuransi Great Hasanah Pembiayaan dihadirkan agar nasabah Bank Muamalat yang sedang melakukan pembiayaan untuk pinjaman di Bank Muamalat tetap dapat mewujudkan berbagai aspirasi hidup sesuai keinginannya dengan tenang karena telah dilindungi oleh Great Eastern Life Indonesia," katanya.

Asuransi Great Hasanah Pembiayaan menawarkan beberapa keunggulan utama. Produk ini simpel karena cukup dengan satu kali pembayaran Kontribusi, nasabah bisa mendapatkan perlindungan terhadap risiko Meninggal Dunia selama masa pembiayaan. Selain itu dapat memberikan ketenangan untuk keluarga karena Great Eastern Life Indonesia akan melunasi sisa pembiayaan yang dilakukan oleh Nasabah jika terjadi risiko meninggal dunia selama masa pembiayaan.

Indonesia merupakan negara muslim terbesar di dunia dimana lebih dari 87 persen populasi masyarakat Indonesia beragama Islam. Namun berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Syariah, terjadi penurunan inklusi keuangan syariah dari tahun 2016 ke 2019 yakni dari 11,1 persen menjadi 9,1 persen. Hal ini disebabkan masyarakat Indonesia masih banyak yang belum paham terhadap keuangan syariah.

Direktur Bisnis Ritel PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Purnomo B Soetadi menambahkan, produk ini adalah simbiosis mutualisme yang sangat baik dan menjadi nilai tambah yang bermanfaat bagi nasabah pembiayaan Bank Muamalat. Ia optimistis seiring dengan tumbuhnya pembiayaan perseroan maka kebutuhan akan produk ini juga semakin meningkat.

"Diharapkan melalui kerja sama ini dapat menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia untuk memiliki perlindungan yang sesuai dengan prinsip syariah," katanya.

Selain itu dapat membantu meningkatkan pendapatan kontribusi dari industri asuransi syariah dimana oleh Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) pertumbuhan Kontribusi Asuransi Syariah diproyeksikan akan tumbuh 10 persen di tahun 2023.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement