Selasa 30 Jun 2020 14:19 WIB

Muslim Lagos Diminta tak Mengambil Dana Haji

Muslim Lagos Diminta tak Mengambil Dana Haji

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Muslim Lagos Diminta tak Mengambil Dana Haji. Foto: jamaah haji nigeria
Foto: AFP
Muslim Lagos Diminta tak Mengambil Dana Haji. Foto: jamaah haji nigeria

REPUBLIKA.CO.ID, LAGOS -- Umat muslim di Lagos, Nigeria diminta tidak menarik kembali dana haji yang sudah disetorkan. Hal itu agar mereka tetap bisa melaksanakan ibadah haji pada 2021.

Seperti dilansir New Telegraph pada Selasa (30/6), Pemerintah Lagos, Nigeria meminta jamaah yang berniat berhaji tahun ini menunda persiapannya sampai 2021. Terlebih setelah Pemerintah Arab Saudi mengumumkan larangan bagi peziarah internasional untuk mengikuti haji tahun ini guna mencegah penyebaran Covid-19. Pemerintah Arab Saudi membatasi jamaah haji menjadi hanya 10 ribu orang. Itu pun hanya diikuti warga Arab Saudi dan ekspatriat yang berada di Arab Saudi.

Baca Juga

Namun, Pemerintah Nigeria berharap jamaah tak membatalkan niat berhaji. Jamaah diminta untuk menunda persiapannya untuk pelaksanaan haji 2021. Termasuk dengan tidak mengambil dana haji yang sudah disetorkan. Sehingga pada pelaksanaan haji 2021, jamaah haji tahun ini akan mendapatkan prioritas yang berangkat. Selain itu hal tersebut juga guna menghindari proses pendaftaran haji yang harus dimulai dari awal lagi. Keputusan itu diambil dengan melibatkan perwakilan umat, ulama dan pemangku kepentingan di sejumlah wilayah seperti Lagos, Alausa, Ikeja.

Sementara itu Komisaris Urusan Dalam Negeri, Pangeran Anofiu Olanrewaju Elegushi memuji langkah pemerintah Arab Saudi yang telah mengambil keputusan berani dan sulit untuk mencegah penyebaran Covid-19. Mengingat banyaknya jumlah peziarah di Mekah dan Madinah. Ia mengatakan tak ada jamaah yang dilarang untuk meminta pengembalian uang haji yang sudah dibayarkan. Namun menurutnya lebih baik jamaah tidak mengambilnya. "Lebih baik menunggu sampai haji berikutnya, saat pandemi diharapkan benar-benar bisa dikalahkan," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement