Rabu 01 Jul 2020 21:25 WIB

Pelaku IKM Berharap Pemerintah Berikan Bimbingan Usaha

Pemerintah membeli produk IKM, itu yang IKM butuhkan.

Rep: IIt Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
Seorang pekerja menyelesaikan pembuatan sepatu di industri rumahan Surodinawan, Prajuritkulon, Kota Mojokerto, Jawa Timur (ilustrasi). Pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) berharap pemerintah terus membantu sektor tersebut agar bisa berjalan maksimal. Salah satunya bimbingan dalam menjalankan usaha.
Foto: ANTARA/Syaiful Arif
Seorang pekerja menyelesaikan pembuatan sepatu di industri rumahan Surodinawan, Prajuritkulon, Kota Mojokerto, Jawa Timur (ilustrasi). Pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) berharap pemerintah terus membantu sektor tersebut agar bisa berjalan maksimal. Salah satunya bimbingan dalam menjalankan usaha.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) berharap pemerintah terus membantu sektor tersebut agar bisa berjalan maksimal. Salah satunya bimbingan dalam menjalankan usaha. 

"Karena tidak semua (IKM) mampu," ujar pelaku IKM Pendiri Kopi Selera Kita, Ani Murdiati dalam Peluncuran Kampanye #SemuanyaAdaDisini secara virtual pada Rabu (1/7).

Baca Juga

Ani menambahkan, bimbingan diperlukan karena IKM mempunyai akses pasar terbatas, baik lokal maupun ekspor. Distribusi industri kecil terbilang lemah bahkan tidak punya. Hanya saja, distribusi penting untuk masuk pasar. 

Ani melanjutkan, IKM berharap pemerintah pusat maupun pemerintah daerah mendukung IKM melalui berbagai program sekaligus menggunakan produk industri kecil menengah. "Pemerintah membeli produk IKM, itu yang kami butuhkan," ujar Ani.

Ia menyatakan, kualitas produk IKM mampu bersaing. Produk tersebut pun sudah memiliki barcode, sertifikasi halal, serta sesuai standar ritel besar.

Pemerintah sendiri saat ini fokus mendorong IKM atau Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) masuk ke ekosistem digital atau marketplace. Direktur Jenderal IKM dan Aneka Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Gati Wibawaningsih mengatakan, Kemenperin sejak 2017 sudah ajak IKM melek digital lewat E-smart IKM.

"Ini program sistem database IKM yang tersaji dalam profil industri, sentra, dan produk yang diintegrasikan dengan marketplace yang telah ada," kata Gati kesempatan serupa. 

Ada beberapa tujuan program tersebut, di antaranya meningkatkan akses pasar IKM melalui pemasaran online. Hanya saja Kemenperin mencatat, nilai transaksi atau total penjualan E-smart IKM berdasarkan komoditi unggulan 2017 sampai 2019, baru sekitar Rp 3,2 miliar. 

"Ini PR kita bersama, kenapa cuma segini (Rp 3,2 miliar)? Yang mana yang harus dibereskan? Sistemnyakah? Pelatihannyakah? Atau bahan bakunya?" ujar Gati. 

Kini, lanjut Gati, pemerintah meluncurkan kampanye #SemuanyaAdaDisini demi mendukung produk lokal, khususnya produksi IKM. Pesan yang ingin disampaikan kampanye ini adalah Indonesia mampu membuat produk berkualitas. Kampanye yang bekerja sama dengan sejumlah e-commerce tersebut akan berlangsung pada 1 Juli sampai 15 Juli 2020.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement