Kamis 02 Jul 2020 13:07 WIB

Pemkot Ajak Masyarakat ke Pasar Pagi Salatiga

Pasar pagi Salatiga diyakini bebas Covid-19

Anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kota Salatiga memberi pengumuman waktu pasar pagi akan habis kepada pedagang di Pasar Pagi Salatiga, Jawa Tengah, Rabu (29/4/2020). Pemerintah Kota Salatiga menata para pedagang pasar pagi tersebut dengan menerapkan physical distancing atau jaga jarak satu meter antarpedagang sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19.
Foto: ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kota Salatiga memberi pengumuman waktu pasar pagi akan habis kepada pedagang di Pasar Pagi Salatiga, Jawa Tengah, Rabu (29/4/2020). Pemerintah Kota Salatiga menata para pedagang pasar pagi tersebut dengan menerapkan physical distancing atau jaga jarak satu meter antarpedagang sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Dinas Perdagangan Kota Salatiga mengajak masyarakat berbelanja ke Pasar Pagi Salatiga, Jawa Tengah karena pasar tersebut diyakini bebas Covid-19.

"Jadi kita berharap masyarakat tidak takut lagi untuk berbelanja ke pasar mengingat pasar kita sudah dites Covid-19," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Salatiga Kusumo Aji dalam konferensi pers bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 di Graha BNPB Jakarta, Kamis (2/7).

Ia mengatakan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di pasar-pasar tradisional, Dinas Perdagangan Kota Salatiga melakukan banyak upaya yang terkait dengan protokol kesehatan. Di antaranya untuk menjaga jarak antara satu pedagang dengan pedagang lainnya.

Pengelola pasar juga berkoordinasi dengan paguyuban pedagang pasar dan meminta izin kepada Wali Kota Salatiga untuk menggunakan bahu Jalan Jenderal Sudirman di sebelah pasar pagi sebagai area tambahan. Dengan tambahan area berdagang itu, para pedagang dapat mengikuti arahan untuk menjaga jarak sejauh 1,5 meter dari pedagang lainnya.

 

Kemudian, selain pengaturan menjaga jarak, pengelola pasar pagi yang ditempati oleh sekitar 900 pedagang itu juga tetap menerapkan protokol kesehatan lainnya, seperti mewajibkan pedagang dan pengunjung untuk memakai masker, mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, pemeriksaan dengan thermogun, bahkan pemerintah kota tersebut juga membagikan face shield atau pelindung wajah secara gratis kepada pedagang dan juga pengunjung.

Dinas Kesehatan Kota Salatiga juga sudah melakukan 500 rapid test kepada para pedagang dan pengunjung di mana hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ada satu pun pedagang yang terindikasi positif Covid-19.

"Alhamdulillah satu pun kami tidak mendapatkan hasil yang positif, sehingga semuanya negatif setelah melakukan penerapan physical distancing," kata Aji.

Ia juga terus melakukan imbauan kepada seluruh pedagang dan pengunjung untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, sehingga semua pihak memahami dan mengikuti perlunya menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.

"Kami berharap agar perekonomian ini tetap berjalan. Sehingga apa yang sekarang dicemaskan warga masyarakat untuk takut datang ke pasar itu sudah tidak ada lagi. Alhamdulillah teman-teman pedagang juga hasil penjualannya juga sudah mulai meningkat," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement