Ahad 05 Jul 2020 23:52 WIB

Aksi Penyelam Arab Saudi di Masa Pelonggaran Jam Malam

Para penyelam Arab Saudi kembali beraksi dengan menerapkan protokol.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Nashih Nashrullah
Para penyelam Arab Saudi kembali beraksi dengan menerapkan protokol.  Ilustrasi menyelam,
Foto: Ist
Para penyelam Arab Saudi kembali beraksi dengan menerapkan protokol. Ilustrasi menyelam,

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH— Setelah Kerajaan mengeluarkan pencabutan penguncian (lockdown), para panyelam mengungkapkan semangat mereka untuk kembali ke laut. 

Meski telah diizinkan kembali beraktivitas normal, para penyelam tetap diwajibkan mengikuti protokol pencegahan Covid-19 sesuai ketetapan Kementerian Dalam Negeri, Departemen Kesehatan dan Diretorat Jendral Penjaga Perbatasan Saudi. 

Baca Juga

Lujain Shugdar, instruktur selam Natlus Divers Jeddah yang mengajar lebih dari 150 siswa, mengatakan telah melakukan enam kali penyelaman sejak dicabutnya penguncian pada 21 Juni lalu. Meskipun penerbangan internasional belum dapat beroprasi normal, namun Shudgar berharap kemasyhuran Laut Merah sebagai situs selam terindah terus menjadi tujuan pariwisata. 

“Laut Merah adalah salah satu laut terindah di dunia untuk menyelam, dan akan sangat mendorong pariwisata di Kerajaan. Saya ingin mendorong itu sebagai situs wisata baik untuk penduduk setempat atau penyelam dari luar negeri,” ujar wanita yang aktif dalam Asosiasi Profesional Intruktur Selam (PADI) dan SNSI itu yang dikutip di Arab News, Ahad (5/7). 

Sebagai upaya pengaplikasian protokol kesehatan, Shudgar menjelaskan, Natlus Divers Jeddah mengurangi kouta penyelam demi terjaganya jarak sosial. Selain itu, organisasi yang telah berusia 30 tahun itu juga menawarkan beragam kegiatan menyelam untuk menarik masyarakat menikmati kenormalan baru.  

“Kami membersihkan kapal dan peralatan sebelum digunakan. Kami juga memastikan semua perangkat keselamatan berfungsi, dan kami menambahkan silinder oksigen tambahan di kapal jika ada kebutuhan untuk menggunakannya. Biasanya satu silinder, tapi sekarang kita akan menambahkan satu silinder biasa dan satu silinder besar lainnya di atas kapal," jelas Shudgar.  

“Sebelum memulai perjalanan, penyelam akan diberi pengarahan tentang langkah-langkah higienis dan keselamatan dan aturan jarak sosial, dengan penjelasan lengkap tentang cara menggunakan pembersih dan masker wajah. Juga akan ada sarung tangan yang dapat diganti, tempat sampah tertutup juga akan tersedia di atas kapal," katanya. 

Dia mengaku sangat senang dengan kebijakan Kerajaan untuk membuka kembali akses menyelam. Menurutnya, laut adalah tempat penghilang stres dan mampu mendatangkan kebahagiaan. 

"Saya sangat senang dengan keputusan ini, dan tentu saja kami akan mengikuti semua tindakan pencegahan keamanan untuk memastikan kesehatan kita dan kesehatan penyelam bersama kita di atas kapal,” katanya.

Salah satu penyelam Saudi, Mishael Abdulaziz (29 tahun), mengatakan bahwa menyelam adalah salah satu kegiatan olahraga yang paling tidak mungkin untuk mentransmisikan COVID-19 karena peralatan biasanya tidak digunakan bersama. Meskipun pusat penyelaman membersihkan peralatan mereka secara menyeluruh, tak sedikit banyak penyelam yang membeli regulator mereka sendiri untuk menghindari kontak fisik.

“Kami biasanya tidak berbagi peralatan. Peralatan hanya dibagikan pada peristiwa darurat yang jarang terjadi di udara,” kata Abdulaziz kepada Arab News yang dikutip Republika.co.id, Ahad (5/7). 

Kapten Issam Kalasina, Manager Operasi Club King Abdullah Economic City’s (KAEC) Bay La Sun Marina Watersports and Yacht, mengaku sangat senang dengan kembalinya kegiatan menyelam. Selama pengoprasian kembali Yacht, Kalasina mengatakan hanya membuka setengah dari kapasitas seharusnya untuk menhindari masalah jarak sosial.

“Kami sangat senang kembali dan melanjutkan aktivitas menyelam. Hanya setengah dari kapasitas yang diizinkan di kapal saat ini untuk menghindari masalah jarak sosial dan untuk memastikan semua tindakan pencegahan keselamatan terpenuhi di atas kapal. Jumlah penumpang telah dibatasi setengahnya, termasuk kapten dan kru,” jelasnya.

Kalasina mengatakan bahwa mengikuti tindakan pencegahan keamanan yang diperlukan oleh pandemi, kapten ditugaskan untuk memakai sarung tangan, masker, pembersih gel dan pembersih cair.

"Sanitizer untuk tangan, dan cairan pembersih untuk benda-benda di atas kapal juga disediakan," katanya.

 “Kapal itu sepenuhnya telah disanitasi dan dibersihkan sebelum kami menerima penumpang, kemudian disanitasi dan dibersihkan lagi setelah perjalanan selesai,” tambahnya.

 

Sumber: https://www.arabnews.com/node/1700111/saudi-arabia 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement