Kamis 09 Jul 2020 14:42 WIB

Pengamat: 'Prabowo Effect' tidak akan Berlaku Lagi di Sumbar

Masyarakat Sumbar sudah lepas dari bayang-bayang tensi politik Pemilu Presiden 2019.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Andri Saubani
Prabowo Subianto
Foto: Muhamad Ibnu Chazar/ANTARA FOTO
Prabowo Subianto

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pengamat politik dari Universitas Andalas Najmuddin M. Rasul mengatakan, 'Prabowo effect' tidak akan berlaku lagi pada pemilihan umum kepala daerah di Sumatera Barat (Sumbar) terutama untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada 2020. Menurut Najmuddin, masyarakat Sumbar sudah lepas dari bayang-bayang tensi politik Pemilu Presiden 2019.

"Karena sudah ada perubahan arah politik Prabowo Subianto, jadi Prabowo effect tidak akan berlaku lagi di Pilgub Sumbar. Karena masyarakat Sumbar itu melek politik dan pemilih rasional," kata Najmuddin kepada Republika, Kamis (9/7).

Baca Juga

Seperti diketahui, Prabowo effect memang berlaku di Pemilihan Umum Legislatif di Sumbar pada Pemilu 2019 lalu. Di mana partai-partai yang mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memperoleh suara cukup tinggi di tingkat DPRD Provinsi. Partai Gerindra sebagai pemenang di Sumbar mendapatkan 14 kursi, Partai Amanat Nasional 10 kursi, PKS 10 kursi dan Demokrat yang juga lebih condong ke Prabowo-Sandi juga memenangkan 10 kursi di DPRD Provinsi Sumbar.

Dengan jumlah 14 kursi di DPRD Sumbar, Partai Gerindra berhak mengusung pasangan calon sendiri di Pilgub Sumbar atau tanpa harus menjalin koalisi dengan partai lain. Najmuddin mengingatkan Gerindra tetap harus berkoalisi dengan partai lain karena mereka memerlukan teman dalam berpolitik. Terlebih belum ada jaminan warga Sumbar akan memilih pasangan yang diusung Gerindra yakni Nasrul Abit-Indra Catri karena Prabowo effect sudah tak lagi menentukan suara masyarakat Sumbar.

Najmuddin melihat, masuknya Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto ke gerbong koalisi pemerintah Joko Widodo-Ma'ruf kian membuat peta politik yang tercipta di 2019 sudah sangat berbeda bila dikaitkan dengan Pilkada 2020.

"Gerindra masih memerlukan partai lain. Dan partai lain pasti akan bersedia berkoalisi dengan Gerindra karena masing-masing partai akan berpikir untuk menang," ucap Najmuddin.

Najmuddin melihat hingga saat ini partai-partai yang memiliki kursi di DPRD Sumbar masih belum menentukan arah dukungan pada Pilgub Sumbar 2020. Kecuali, Partai Gerindra yang sudah resmi akan mengusung Nasrul Abit-Indra Catri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement