Jumat 10 Jul 2020 14:42 WIB

Merger Bank Syariah, Sebuah Langkah Brilian Erick Thohir

Memang, tidak mudah memerger bank-bank syariah milik BUMN

Rep: Retizen/ Red: Elba Damhuri
ATM Bank BRI Syariah ilustrasi
Foto: Republika/Prayogi
ATM Bank BRI Syariah ilustrasi

RETIZEN -- Jujur saja, aktivitas perbankan syariah di Indonesia tidak semenarik dan seagresif bank-bank konvensional. Bank syariah seolah-olah hanya menjadi pelengkap. Yang penting ada dan eksis.

Padahal, jika kita bandingkan dengan beberapa negara lain, bank syariah tidak cuma ada. Tetapi juga memberikan dampak besar terhadap ekonomi negara itu.

Kita sebut saja Malaysia, Turki, negara-negara Timur Tengah, bahkan Asia lainnya. 

Kita masih berkutat pada masalah klasik: market share bank syariah yang cuma segitu-gitu saja, dari saya SMA sampai lulus kuliah S1. 

Pasar bank syariah sampai saat ini tak lebih dari 5 persen. Malah, bisa bakal kurang lagi dengan adanya pandemi ini.

Usulan Menteri BUMN Ercik Thohir untuk memerger bank-bank syariah milik BUMN tentu sangat menarik.

Ini bisa menjadi pintu masuk maju dan bergairahnya industri perbankan syariah di Indonesia. Ini akan mendorong bank-bank syariah swasta pun lebih punya semangat dan tenaga untuk ekspansi, memperbesar diri mereka.

Memang, tidak mudah menyatukan bank-bank syariah milik BUMN yang ada saat ini. Masing-masing punya kelebihan, kekurangan. Tidak semua sehat. Ada bank-bank yang sakit, punya pembiayaan macet tinggi.

Namun yang jelas, langkah Erick Thohir ini menjadi oase di industri perbankan syariah Indonesia. Ada harapan untuk memajukan industri bank syariah yang selama ini diabaikan oleh semua otoritas keuangan.

Pengirim: Fitri Latif, Jl Mochtar, Sawangan, Depok, Jawa Barat

Kamu ingin menanggapi dan merespons artikel Surat Pembaca ini? Kirim pendapat Kamu ke email: retizen@rol.republika.co.id

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke retizen@rol.republika.co.id.
Advertisement
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement