Rabu 15 Jul 2020 16:36 WIB

Turki Jamin Hagia Sophia akan Selalu Jadi Warisan Dunia

Turki akan terus melestarikan ikon-ikon Kristen yang ada di sana.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan  melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS).  Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.

REPUBLIKA.CO.ID,ANKARA -- Membuka kembali Hagia Sophia di Istanbul sebagai masjid tak akan menghilangkan identitasnya sebagai warisan sejarah dunia. Hal ini diungkapkan juru bicara kepresidenan Turki dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Anadolu Agency.

"Membuka Hagia Sophia untuk tempat ibadah, seperti yang diupayakan oleh petinggi Turki, tidak akan menghalangi orang-orang yang ingin mengunjunginya," kata Ibrahim Kalın, juru bicara kepresidenan Turki, Rabu (15/7). 

Kalin mengungkapkan Turki akan terus melestarikan ikon-ikon Kristen di sana, sama seperti yang dilakukan oleh nenek moyangnya memelihara semua nilai-nilai Kristen yang ada.

“Semua masjid utama kami seperti Masjid Biru, Masjid Fatih dan Suleymaniye, semuanya terbuka untuk semua pengunjung. Jadi membuka Hagia Sophia menjadi masjid tidak akan mempengaruhi masalah kunjungan atau wisatawan. Keduanya tidak akan saling menghalangi,” tambah dia.

 

Presiden Erdogan mengatakan setidaknya 400 gereja dan sinagoge secara aktif terbuka untuk ibadah di Turki.  "Komunitas non-Muslim telah menjadi bagian dari Turki selama berabad-abad, dan tidak ada tekanan terhadap minoritas di Turki," tutur Kalin.

Kalin menyoroti testimoni dari perwakilan komunitas Kristen dan Yahudi di Turki, bahwa tidak ada diskriminasi terhadap siapa pun di Turki.

Kalin juga membantah klaim bahwa Turki sedang mengejar kebijakan luar negeri yang digambarkan seperti "Neo-Ottoman".

"Ini adalah tuduhan yang tidak mendasar, yang berharap dapat mencoreng kebijakan luar negeri Turki. Tidak ada yang bisa menunjukkan bukti ini."

Turki selalu mendukung para pemimpin yang sah di semua wilayah, termasuk di Mesir setelah Hosni Mubarak, dan juga di Tunisia, kata Kalin.

“Di Libya, Turki telah bekerja dengan aktor-aktor yang sah tanpa mendiskriminasi aktor-aktor politik, tanpa mengatakan 'Ini Ikhwan, ini condong ke barat, atau ini nasionalis.' Ketika perang saudara dimulai di Suriah, Turki tidak mendukung Ikhwanul Muslim di sana, tetapi mendukung rakyat Suriah. Di seluruh dunia, Islam, Islamisme, dan gerakan Islam digunakan sebagai alat untuk memberi label siapa pun,” tambah dia.

Turki tak punya keinginan untuk merebut tanah negara lain, kata dia menambahkan, "Sama seperti menginginkan stabilitas, perdamaian, pembagian hak yang adil, dan keadilan bagi negara kita, kita menginginkan hal yang sama untuk tetangga-tetangga kita, tidak lebih dari itu."

sumber : https://www.aa.com.tr/id/turki/turki-jamin-hagia-sophia-akan-selalu-jadi-warisan-dunia/1905540
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement