Rabu 15 Jul 2020 22:05 WIB

Tumbuhnya Industri di Masa Awal Islam (2-Habis)

Kemajuan industri telah muncul sejak terwujudnya pemerintahan Islam.

Tumbuhnya Industri di Masa Awal Islam. Foto ilustrasi: Ilmuwan Islam Al Kindi tengah sibuk dalam ekpresimennya.
Foto: wikipedia
Tumbuhnya Industri di Masa Awal Islam. Foto ilustrasi: Ilmuwan Islam Al Kindi tengah sibuk dalam ekpresimennya.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Salim T S Al-Hassani, Ketua Foundation for Science, Tecnology, and Civilisation, Inggris, mengungkapkan, selama ini para sarjana memiliki pemikiran bahwa perkembangan industri termasuk manufaktur lahir dari gagasan Barat yang mulai berlangsung dari pertengahan abad ke-18.

Dengan pemikiran ini, lahir anggapan bahwa di seluruh belahan dunia manapun tak ada perkembangan industri hingga muncul apa yang disebut dengan revolusi industri yang terjadi di Inggris, pada pertengahan abad ke-18 hingga awal abad ke-19.

Baca Juga

Lalu, revolusi ini diikuti revolusi industri di negara-negara lainnya, yaitu di Prancis, Jerman, Amerika, dan Jepang yang mengaku memprakarsai kelahiran dan perkembangan manufaktur serta produksi massal. Gagasan ini banyak diajarkan di negara-negara Barat.

Bahkan, kata Hassani, banyak pula negara Asia yang meyakini gagasan tersebut. Orang-orang Eropa berpikir, selain mereka, tak ada pihak yang memiliki tradisi pengembangan industri. Sebab, industri merupakan hal yang asing bagi orang di luar Eropa.

Padahal, pemikiran tersebut tidak sepenuhnya benar. Namun ternyata, ada perkembangan industri sebelum munculnya perkembangan industri di dunia Barat. Sejumlah catatan sejarah, kata Hassani, mengungkapkan perkembangan industri telah lahir di masa Islam.

Hassani pun kemudian menyingkapkan sejumlah bukti perkembangan industri di masa Islam, yang ada jauh sebelum munculnya revolusi industri di Barat. Produk industri, manufaktur, dan produk massal untuk penduduk perkotaan dan ekspor telah ada di masa Islam.

Produk-produk itu dihasilkan oleh mesin dengan pasokan energi yang berasal dari kincir angin dan roda air. Semua itu, jelas Hassani, telah ada sebelum abad ke-18. Industri peleburan logam dalam jumlah besar untuk keperluan lokal dan luar negeri sudah ada pada masa itu.

Bukti lainnya, tekstil baik yang diproduksi orang-orang Cina maupun umat Islam di Spanyol, menggunakan cara yang tidak begitu berbeda dari metode-metode pembuatan tekstil yang digunakan pada era modern sekarang.

Hasil industri berupa produk yang beragam, tidak dipertukarkan secara barter tetapi diperdagangkan dengan menggunakan uang tunai atau dibayar dengan cek yang dihormati dan dihargai di seluruh Asia, Afrika, dan Eropa Selatan.

Tak hanya itu, ungkap Hassani, modal yang dimiliki para pemilik industri diinvestasikan dan direinvestasikan di wilayah luas menurut mekanisme yang sesuai dengan metode modern saat ini. ed: ferry

Industri Menopang Kemakmuran Spanyol

Perkembangan industri pun sampai di Spanyol pada saat pemerintahan Islam berkuasa di sana. Spanyol menjadi sebuah wilayah yang makmur karena memiliki industri dan produksi skala besar, dengan pendapatan dari perdagangan yang jumlahnya melebihi pendapatan wilayah lainnya.

Terutama, gabungan pendapatan negara-negara Kristen di Eropa. Industri tekstil yang terdapat di Kordoba memiliki 13 ribu alat tenun dan Almeria mempunyai 4.800 alat tenun. Di Kordoba, industri kulit juga mengalami perkembangan pesat.

Seiring pula dengan berkembangnya penyamakan kulit, bahkan perkembangan itu hingga mencapai Maroko, Afrika Utara, Inggris, dan Prancis. Industri kain muncul pula. Kain wol kelas atas dan kain sutra diproduksi di Kordoba, Malaga, Almeria, dan kota-kota lainnya.

Produksi sutra mentah ditingkatkan dengan meningkatkan populasi ulat sutra yang banyak dikembangkan di Spanyol era kekhalifahan. Selain itu, Almeria pun menghasilkan gelas dan kuningan. Sejarawan Spanyol, Ibnu Al-Kha, mengatakan, di Valencia tumbuh industri tembikar.

Bahkan, kata Al-Kha, Valencia saat itu dikenal sebagai rumah tembikar. Di wilayah lain, bermunculan pula jenis industri lainnya. Seperti di Iaen dan Algrava, yang terkenal dengan tambang emas dan peraknya. Pun di Kordoba, yang mengembangkan pula tambang besi dan timah.

Sedangkan di Malaga, tumbuh industri batu rubi. Ada pula Toledo, yang dikenal, seperti Damaskus, sebab dikenal dengan industri pedang bajanya. Di sisi lain, seni menghias baja dan logam lainnya dengan menggunakan emas dan perak berkembang pula di sana.

Keahlian tersebut dibawa dan diperkenalkan oleh para pengrajin dari Damaskus, termasuk keahlian dalam mendekorasi logam dengan pola bunga. Selain berkembang di Spanyol, hal tersebut juga berkembang di sejumlah negara Eropa lainnya.

Sementara itu, di Sevilla terdapat banyak industri, seperti tekstil,  pertanian, kertas, gula, bubuk mesiu, porselin, tanah liat, besi, baja, dan industri kulit. Ada pula wilayah Murcia yang menghasilkan wol serta Granada menghasilkan sutra.

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement