Rabu 15 Jul 2020 23:41 WIB

Pedagang Qurban di Mataram Diminta Terapkan Prokes Covid-19

Permintaan hewan kurban masih normal, bahkan justru terlihat menurun.

Pedagang Qurban di Mataram Diminta Terapkan Prokes Covid-19 (ilustrasi).
Foto: istimewa
Pedagang Qurban di Mataram Diminta Terapkan Prokes Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,MATARAM -- Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, meminta para pedagang hewan qurban di kota ini menerapkan protokol kesehatan COVID-19, untuk menghindari terjadinya penyebaran virus berbahaya itu.

"Para pedagang hewan qurban, kita minta menyiapkan tempat cuci tangan, hand sanitizer, dan harus menggunakan masker baik pedagang maupun pembeli," kata Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram H Mutawalli di Mataram, Rabu (15/7).

Untuk memastikan hal itu, Dinas Pertanian telah membentuk tim pemeriksa kesehatan hewan qurban yang bertugas melakukan pengecekan hewan qurban yang layak jual baik di tingkat pedagang maupun setelah pemotongan hewan qurban saat Idul Adha 1441 Hijriah, sekaligus mengingatkan dan mengedukasi pedagang hewan qurban agar menerapkan protokol COVID-19.

Menurut dia, sejauh ini para pedagang hewan qurban musiman yang biasanya tersebar pada beberapa titik strategis di Kota Mataram, belum terlihat seperti tahun-tahun sebelumnya.

 

Selain itu, dari hasil evaluasi permintaan hewan qurban masih normal, bahkan justru terlihat menurun. Hal itu dapat dilihat dari indikasi pedagang musiman hewan qurban yang masih relatif sepi.

"Kalau tahun-tahun sebelumnya, sebulan sebelum Idul Adha sejumlah titik strategis sudah muncul pedagang hewan qurban. Tapi sekarang sebaliknya, stok banyak pembeli berkurang," katanya.

Kondisi itu, menurutnya, kemungkinan terjadi karena faktor ekonomi masyarakat di tengah pandemi, serta masih banyak warga yang takut keluar rumah.

Hal itu juga mempengaruhi harga hewan qurban, di mana dari hasil pemantauan di Pasar Hewan Selagalas harga kambing saat ini mengalami penurunan Rp 400 ribu hingga Rp 500 ribu per ekor.

"Kalau harga sapi turunnya sampai Rp 1 juta. Misalnya, kalau tahun lalu kita beli Rp 12 juta, sekarang dengan besar dan kualitas sama bisa dibeli Rp 11 juta," katanya.

Terkait dengan itu, pihaknya memprediksi jumlah hewan qurban yang akan dipotong tahun ini menurun dari tahun biasa.

"Kalau tahun-tahun lalu, jumlah hewan qurban yang dipotong rata-rata mencapai 3.000 ekor, dan sekitar 600-900 ekor jenis sapi. Sisanya kambing," sebutnya.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement