Rabu 22 Jul 2020 01:12 WIB

Bupati Luwu Timur Resmikan Taman Manasik Haji

Model pembelajaran dan praktik manasik akan lebih efektif karena ada miniatur Kabah.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Bupati Luwu Timur Resmikan Taman Manasik Haji (ilustrasi).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Bupati Luwu Timur Resmikan Taman Manasik Haji (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah secara resmi membatalkan pemberangkatan jamaah haji Indonesia pada musim haji 1441 H / 2020 H ini. Kebijakan pembatalan itu ditetapkan dalam Keputusan Menteri Agama Nomor 494 Tahun 2020.

Keputusan ini diambil sebagai dampak langsung dari wabah Covid-19 secara global, terutama di Indonesia dan Arab Saudi. Namun demikian, upaya meningkatkan kualitas layanan dan bimbingan haji dan umroh terus berjalan.

Salah satu wujud upaya peningkatan kualitas haji dan umroh diwujudkan dalam penyiapan Taman Manasik Haji (TMH) yang diprakarsai oleh Kepala Kantor Kemenag Luwu Timur, Nur Khalik.

Dalam peresmiannya, Bupati Luwu Timur, Muh. Thariq Husler, mengapresiasi pembangunan fasilitas Taman Manasik Haji ini. Ia yakin, model pembelajaran dan praktik manasik akan lebih efektif karena tersedia miniatur Ka'bah, tempat Sa'i shafa dan marwah, serta tempat melempar jamarat.

"Saya yakin model pembelajaran dan praktik manasik akan lebih efektif. Karena ada miniatur Ka'bah, tempat Sai Shafa dan Marwah, tempat melempar jamarat, dan lain. Pemerintah Daerah siap mem-back-up," kata Thariq dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Selasa (21/7).

Lebih lanjut, Bupati yang dipanggil MTH ini juga menyebut siap mendukung pembangunan miniatur pesawat terbang seperti yang ada di Asrama Haji Sudiang Makassar. Ia berharap pembangunan fasilitas manasik haji bisa memanfaatkan sumber daya alam yang berasal dari daerah Luwu Timur.

Ia menilai sumber daya alam yang ada di daerah tersebut juga memiliki kualitas yang bagus. "Karena kayu banyak di Lutim, bagaimana kalau miniatur pesawat sebagai fasilitas manasik haji sebagaimana yang digagas Pak Kakanmenag, kita bikin saja dari bahan kayu, karena Lutim kaya akan kayu-kayu yang berkualitas," kata dia.

Mewakili Kakanwil Agama Prov. Sulsel, Kepala Bidang PHU Sulsel, Kaswad Sartono, menyampaikan tiga poin penting di hadapan Bupati Luwu Timur, Ketua DPRD Luwu Timur. Pertama, Kakanmenag dan jajaran Kabid Haji dan Umrah mensosialisasikan di tahun 2020 ini Pemerintah Indonesia membatalkan pemberangkatan jamaah haji.

Pembatalan dilakukan dengan pertimbangan utama kesehatan, keselamatan dan jaminan keamanan jamaah haji akibat pandemi Covid-19.

Kedua, sebagai bentuk apresiasinya atas peresmian TMH di Luwu Timur, Kaswad Sartono mengatakan kehadiran Taman Manasik Haji di Kementerian Agama Kabupaten Luwu Timur merupakan sebuah inovasi perhajian yang sangat monumental dan strategis.

Taman Manasik disebut hadir dalam rangka memberikan pelayanan dan bimbingan kepada Jamaah haji. Kaswad mengatakan Taman Manasik ini merupakan satu-satunya dan pertama di Sulsel.

Ketiga, ia mengharapkan kerjasama dan kemitraan yang terbangun antara Kementerian Agama, Pemerintah Daerah (Pemda) dan DPRD semakin bersinergi dalam mewujudkan pelayanan keagamaan. Khususnya kepada Jamaah haji agar semakin berkualitas dan sempurna ibadahnya. "Mudah-mudahan tahun 2022, Lutim bisa memperoleh alokasi pembangunan Layanan Haji dan Umrah Terpadu," ujar Kaswad.

Sementara itu, Kepala Kemenag Lutim Nur Khalik dalam laporannya menyampaikan dengan kuota 155 orang haji per tahun, masa tunggu di wilayah tersebut sudah 25 tahun. Maka upaya peningkatan kualtas sarana prasarana manasik haji terus dilaksanakan. "Taman Manasik Haji ini dapat diwujudkan karena ada komitmen bersama sekaligus efisiensi anggaran," ujar Nur Khalik. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement