Ahad 26 Jul 2020 20:50 WIB

Sebulan, UNY Tambah Empat Guru Besar

Melalui empat pengukuhan itu, total UNY sudah memiliki 157 guru besar.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Akbar
Menteri Desa, Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar usai penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Negeri Yogyakarta di Yogyakarta, Sabtu (11/7). Pemberian gelar Doktor Honoris Causa ini kepada Mendes atas peran mengembangkan desa. Sejak duduk di DPRD hingga menjadi menteri.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Menteri Desa, Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar usai penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Negeri Yogyakarta di Yogyakarta, Sabtu (11/7). Pemberian gelar Doktor Honoris Causa ini kepada Mendes atas peran mengembangkan desa. Sejak duduk di DPRD hingga menjadi menteri.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) terus menambah jumlah guru besar mereka. Bahkan, selama satu bulan terakhir saja, sudah ada empat guru besar dikukuhkan, dan satu gelar doktor honoris causa yang dianugerakan UNY.

Dua guru besar dikukuhkan pada 18 Juli 2020 lalu. Mereka merupakan Guru Besar Bidang Pendidikan Jasmani Adaptif, Prof Sumaryanti dan Guru Besar Bidang Pengkajian Seni Rupa Modern, Prof Kasiyan.

Pada pengukuhan, Sumaryanti membawakan pidato berjudul Latihan Fisik untuk Stimulasi Kinerja Otak Anak Disabilitas Intelektual. Sedangkan, Kasiyan membawakan pidatao berjudul Seni, Identitas dan Postkolonialitas.

Setelah itu, dua guru besar lain dikukuhkan pada 25 Juli 2020. Ada Guru Besar Bidang Ilmu Kimia Polimer, Prof Eli Rohaeti, dan Guru Besar Bidang Ilmu Kimia Organik Sintesis, Prof Sri Handayani.

Pidato Eli berjudul Pengembangan Material Polimer Berbasis Sumber Daya Alam Lokal untuk Mendukung Perkembanga Kimia Polimer Ramah Lingkungan. Sedangkan, pidato Sri berjudul Pengembangan Sintesis Organik dan Uji Potensinya Sebagai Senyawa Aktif.

Melalui empat pengukuhan itu, total UNY sudah memiliki 157 guru besar. Selain itu, pada 11 Juli 2020, UNY turut menganugerahkan gelar doktor honoris causa kepada Menteri Desa PDTT, Drs Abdul Halim Iskandar.

Rektor UNY, Prof Sutrisna Wibawa menekankan, semua kegiatan dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari memakai masker, mencuci tangan, mengukur suhu tubuh dan menempati tempat duduk yang diatur.

"Pengaturan tempat kegiatan, ruang makan, dan penyajian makanan yang sesuai standar pencegahan Covid-19. Tamunya terbatas hanya VIP dan masyarakat umum bisa menyaksikan melalui siaran daring," kata Sutrisna.

Demi mendukung penerapan protokol kesehatan, kegiatan dilaksanakan dengan pemberitahuan dan koordinasi kepada Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sleman. Bahkan, makan menggunakan boks hindari sentuhan tangan.

Menurut Sutrisna, pandemi Covid-19 memang sempat menunda agenda-agenda yang ada. Termasuk, penganugerahan gelar doktor honoris causa kepada Menteri Desa PDTT, yang sebenarnya sudah direncanakan berlangsung pada Maret atau April.

"Walaupun demikian, penundaan saat itu langkah tepat karena kondisi gawat darurat membutuhkan keamanan kita untuk menjaga kesehatan," ujar Sutrisna.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement