Senin 27 Jul 2020 09:10 WIB

Menuju Sejuta, Harga Emas Antam Rp 997.000 per Gram

Harga jual emas Antam hari ini menjadi angka tertinggi di Indonesia.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Dwi Murdaningsih
Pramuniaga menunjukkan emas batangan PT Aneka Tambang (Antam) yang kini harganya melonjak dari Rp860 ribu menjadi Rp961 ribu per gram akibat turunnya nilai tukar rupiah terhadap dollar seiring merebaknya wabah COVID-19.di sebuah gerai emas di Malang, Jawa Timur, Sabtu (18/4/2020). Sementara itu, pengusaha emas dan perhiasan setempat mengaku dalam sebulan terakhir permintaan emas menurun hingga 75 persen karena banyak konsumen justru menjual investasi emas batangannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Pramuniaga menunjukkan emas batangan PT Aneka Tambang (Antam) yang kini harganya melonjak dari Rp860 ribu menjadi Rp961 ribu per gram akibat turunnya nilai tukar rupiah terhadap dollar seiring merebaknya wabah COVID-19.di sebuah gerai emas di Malang, Jawa Timur, Sabtu (18/4/2020). Sementara itu, pengusaha emas dan perhiasan setempat mengaku dalam sebulan terakhir permintaan emas menurun hingga 75 persen karena banyak konsumen justru menjual investasi emas batangannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga emas Antam dirilis Rp 997.000 per gram pada perdagangan Senin (27/7) ini. Angka ini mengalami kenaikan cukup tinggi, Rp 7.000, dari harga jual pada Ahad (26/7) kemarin. Harga emas memang terus meroket sejak pertama kali rekor terpecahkan pada Selasa (22/7) lalu.

Sementara itu, harga buyback juga mengalami kenaikan Rp 7.000, menjadi Rp 896.000 per gram. Angka ini sudah jauh lebih tinggi dibanding rekor buyback yang sempat tercatat pada 7 April lalu sebesar Rp 862.000. Saat itu, harga jual emas juga mencatatkan rekor ke level Rp 963.000.

Baca Juga

Harga jual dan harga buyback yang ditampilkan dalam berita ini merupakan harga resmi di Butik Emas Logam Mulia Pulo Gadung Jakarta, dikutip dari situs resminya.

Logam mulia, khususnya emas, memang menjadi incaran para investor di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi global seperti saat ini. Seperti diketahui, emas adalah safe haven alias instrumen investasi paling aman dibanding aset lain, seperti saham.

Namun perlu dipahami bahwa bila Anda berminat berinvestasi emas, niatkan untuk jangka panjang. Karena emas memiliki selisih harga jual dan buyback yang cukup tinggi. Seperti pada hari ini, ada selisih Rp 101.000 per gram antara harga jual dan harga beli kembalinya.

Dikutip Reuters, harga emas di pasar dunia kemarin menyentuh rekor tertinggi sejak 2011 lalu. Sementara harga perak mencapai rekor sejak 2014. Harga emas dan perak mengalami lonjakan tinggi pada perdagangan hari ini menyusul kenaikan cukup tinggi kasus Covid-19 di Hong Kong dan Australia.

Berangkat dari kondisi ini, investor di Amerika Serikat sedang ramai-ramai beralih ke emas dibanding aset lain yang berisiko. Kendati begitu, investor masih 'wait and see' dengan perkembangan ke depan.

Pada perdagangan dunia, emas dipatok pada harga 1.916,91 per ons troi pada perdagangan Senin (27/7).  Angka ini nyaris melampaui rekor tertinggi yang sempat tercatat pada September 2011 silam.

Sejumah pihak sempat memprediksi bahwa harga emas dunia akan menembus rekor yang pernah tercatat pada 2011, yakni 1.920,3 dolar AS per ons troi.

Sementara untuk harga jual perak juga mengalami kenaikan sebesar Rp 150, menjadi Rp 11.450 per gram. Perak sendiri ikut mengalami kenaikan permintaan dari industri. Seperti kita tahu, logam perak digunakan dalam berbagai industri manufaktur seperti pembuatan panel surya hingga alat elektronik.

Suku bunga rendah yang dikeluarkan bank sentral juga mendorong kepemilikan aset tanpa bunga.

Berikut adalah daftar harga emas batangan Antam sesuai beratnya:

0,5 gram: Rp 528.500

1 gram: Rp 997.000

2 gram: Rp 1.934.000

3 gram: Rp 2.876.000

5 gram: Rp 4.765.000

10 gram: Rp 9.465.000

25 gram: Rp 23.537.000

50 gram: Rp 46.995.000

100 gram: Rp 93.912.000

250 gram: Rp 234.515.000

500 gram: Rp 468.820.000

1 kg: Rp 937.600.000

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement