Senin 27 Jul 2020 15:31 WIB

Petugas Medis Arab Saudi Persiapkan Layanan Jamaah Haji

Petugas medis dan teknis juga bersiap untuk memastikan keselamatan pengunjung.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Petugas Medis Arab Saudi Persiapkan Layanan Jamaah Haji. Foto: Gerbang steril canggih untuk masuk ke Masjidil Haram.
Foto: saudigazette
Petugas Medis Arab Saudi Persiapkan Layanan Jamaah Haji. Foto: Gerbang steril canggih untuk masuk ke Masjidil Haram.

REPUBLIKA.CO.ID,JEDDAH -- Rumah sakit lapangan, staf medis, serta klinik didirikan disekitar tempat-tempat suci. Layanan ini menyatakan siap melayani tamu Allah SWT menjelang ibadah haji 2020.

Rencana Haji yang dibuat Kementerian Kesehatan memastikan akan menjaga kesehatan dan keselamatan para peziarah tahun ini. Termasuk menyiapkan sebuah rumah sakit di Mina, enam ambulan, tiga klinik di maktab jamaah haji, rumah sakit lapangan dan rumah sakit keliling serta klinik di Arafat.

Petugas medis dan teknis juga bersiap untuk memastikan keselamatan pengunjung saat melakukan ziarah. Beberapa persiapan diintensifkan untuk menangani penyakit terkait panas, seperti stroke akibat panas.

Sistem penyemprotan air didistribusikan di semua situs suci. Cara ini telah terbukti dapat menurunkan suhu di sekitar dan menurunkan kemungkinan jamaah menderita stroke karena suhu yang panas.

 

Dilansir di Arab News, jamaah yang tiba di hotel-hotel di Makkah menerima kit khusus yang disediakan oleh Kementerian Haji dan Umrah. Isi kit ini adalah masker, pakaian haji ihram, sajadah, batu ritual, serta barang-barang kebersihan seperti alat cukur, alat perawatan pribadi dan buku panduan untuk ziarah.

Asisten Komandan Pasukan Keamanan Haji Arab Saudi, Mayor Jenderal Mohammed bin Wasl Al Ahmadi, mengatakan rencana keamanan haji didasarkan pada empat pilar. Yakni, organisasi, keamanan, kemanusiaan, dan perawatan kesehatan.

Pasukan Keamanan Haji telah menetapkan mekanisme untuk masuk dan keluar dari dan ke Masjidil Haram selama ziarah. Sebuah jalur untuk jamaah diperluas dari selatan hingga barat masjid, serta bagian-bagian khusus di sekitar wilayah Ka'bah dan Sa'i.

Sementara itu, lebih dari tiga juta tes reaksi rantai polimerase (PCR) dilakukan di Kerajaan Arab Saudi untuk mendeteksi penduduk yang terinfeksi.

Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengumumkan 57.216 tes PCR telah dilakukan dalam 24 jam terakhir. Dengan ini, jumlah tes yang dilakukan di Kerajaan sejauh ini meningkat menjadi 3.056.956.

Sebanyak 1.968 kasus baru dikonfirmasi pada Ahad (26/7) kemarin. Total kasus di Saudi menjadi 266.941 dengan 43.885 kasus aktif. 2.120 pasien di antaranya berada di unit perawatan kritis. Tidak ada pasien baru yang dilaporkan dirawat di ICU dalam 24 jam terakhir.

Al-Hofuf mencatat jumlah tertinggi dengan 208 kasus yang dikonfirmasi, diikuti Taif dengan 195 dan Riyadh dengan 126. Total 2.541 pemulihan baru dilaporkan.

Jumlah pemulihan di Arab Saudi menjadi 220.323. Dengan demikian, tingkat pemulihan Kerajaan menjadi 82,5 persen. Tiga puluh kematian baru dicatat dan meningkatkan jumlah kematian menjadi 2.733 orang. 

 

Sumber: https://www.arabnews.com/node/1710536/saudi-arabia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement