Senin 27 Jul 2020 16:09 WIB

87.900 Kontainer Sampah Ditempatkan di Bawah Tanah Mina

Pemerintah mengalokasikan unit darurat untuk menangani situasi darurat.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Fakhruddin
87.900 Kontainer Sampah Ditempatkan di Bawah Tanah Mina. Foto: Petugas kebersihan membersihkan area Masjidil Haram, Mekkah, Selasa (3/3).
Foto: Ganoo Essa/Reuters
87.900 Kontainer Sampah Ditempatkan di Bawah Tanah Mina. Foto: Petugas kebersihan membersihkan area Masjidil Haram, Mekkah, Selasa (3/3).

REPUBLIKA.CO.ID,JEDDAH -- Kota Makkah mengumumkan kesiapan rencana operasionalnya untuk pelaksanaan haji tahun 2020. Rencana ini sejalan dengan langkah-langkah pencegahan untuk melindungi jamaah dari kontrak Covid-19.

Pemerintah kota telah merekrut lebih dari 18.490 pekerja untuk mengimplementasikan rencananya untuk musim haji tahun ini. Makkah berjanji untuk memberikan layanan terbaik bagi para peziarah.

Dilansir di Arab News, ada 28 pusat layanan baru dan lengkap yang tersebar di seluruh situs suci di samping sub-kotamadya.

Lebih dari 13.500 pekerja kebersihan dengan peralatan terbaru akan bertugas selama 24 jam di seluruh kota dan tempat-tempat suci, terutama di tempat-tempat ramai dan pada hari-hari puncak. 87.900 kontainer sampah ditempatkan di bawah tanah di daerah Mina.

 

Akan ada sejumlah tim dan komite untuk memantau pasar, toko makanan, dan restoran sepanjang waktu. Kegiatan pemantauan kesehatan masyarakat ini akan menargetkan pedagang grosir, restoran, kafetaria, salon pangkas rambut, binatu, toko roti, dan layanan lainnya.

Tim-tim ini akan menguji makanan secara berkelanjutan dan menghancurkan bahan-bahan yang rusak. Mereka juga bertugas mengelola harga, mengawasi sanitasi air, serta memantau rumah jagal untuk antisipasi kapasitas operasional tertinggi sepanjang tahun.

Mereka juga akan melakukan kunjungan lapangan untuk mendeteksi kasus epidemi antara hewan dan memastikan keamanan daging yang diberikan kepada manusia.

Kota Makkah disebut akan meningkatkan pengawasan dan pemeliharaan jaringan listrik, jalan, terowongan, jembatan, toilet dan jaringan air deras drainase. Sementara itu, pemerintah mengalokasikan unit darurat dan tim pendukung untuk menangani situasi seperti kebakaran dan hujan lebat.

Wali Kota Makkah, Mohammed Abdullah Al-Quwaihis, mengatakan rencana itu didasarkan pada keputusan Arab Saudi membatasi haji tahun ini. Jamaah yang diizinkan melaksanakan haji tahun ini adalah orang-orang yang sudah tinggal di Kerajaan.

Dia mengatakan Pemerintah Kota telah mengerahkan sumber daya energi, manusia dan materialnya untuk mencapai musim haji yang sukses dan aman. Pencapaian ini dilakukan dengan dukungan dari tim di sektor dan kota lain, serta dari keamanan publik dan kelompok pengintai.

Al-Quwaihis menambahkan, pemerintah kota melakukan yang terbaik untuk memastikan penyediaan semua layanan bagi jamaah haji. Sehingga, jamaah dapat melakukan ritual haji dengan mudah, nyaman, dan aman di bawah tindak lanjut dan bimbingan Gubernur Makkah Pangeran Khaled Al-Faisal, wakilnya Pangeran Badr bin Sultan bin Abdul Aziz dan Menteri Urusan Kota dan Pedesaan, Majid Al-Hogail.

Direktorat Jenderal Pertahanan Sipil telah memulai kampanye kesadaran untuk mengedukasi para peziarah dan pekerja tentang cara-cara untuk tetap aman jika terjadi keadaan darurat.

Pesan kampanye ini dikirim ke peziarah melalui SMS serta papan panduan, layar, maupun televisi di situs suci dan di dalam akomodasi peziarah. 

 

Sumber: https://www.arabnews.com/node/1710526/saudi-arabia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement